Bandarlampung (ANTARA) - Sebanyak 52 anak muda mengikuti lomba fotografi dengan kamera handphone dengan berburu objek gambar terbaik di seputaran Kantor Afdeling I PTPN I Regional 7 Unit Kedaton di Sabah Balau, Lampung Selatan.
"Lomba foto yang digelar oleh Forum Komunikasi Putra Putri Indonesia Bersatu (FKPPIB) itu setidaknya ada dua objek utama yang menjadi incaran peserta, yakni gedung kantor yang merupakan peninggalan zaman Belanda dan kebun karet dengan segala aktivitas pekerja," kata Ketua Panitia Pelaksana Lomba Fotografi Smartphone Solichul di Bandarlampung, Munggu.
Menurutnya, lomba digelar dalam rangka HUT ke- 2 organisasi anak-anak karyawan BUMN itu diikuti pelajar, mahasiswa, dan pemuda desa sekitar lokasi. Pihak panitia bekerjasama dengan PTPN I Regional 7 Unit Kedaton menyiapkan lokasi dan beberapa property, termasuk aktivitas pekerja penyadap karet untuk menjadi objek lensa kamera ponsel para peserta.
Ia mengatakan, ide lomba ini mencuat setelah memperhatikan beberapa aset perusahaan perkebunan negara itu kerap menarik perhatian umum untuk berfoto.
Kantor Afdeling I yang berada di perlintasan antara Bandar Lampung dengan Desa Sabah Balau, Lampung Selatan ini sering disinggahi fotografer dan videografer untuk mengambil gambar.
“Idenya muncul karena lokasi ini sering dipakai untuk shooting. Ada yang bikin video klip album lagu, ada juga yang untuk film horor, ada untuk prewedding, dan yang sekadar pengin foto dengan objek klasik. Nah, itu kemudian kami inisiatif lomba ini. Di sini, panitia bekerja sama dengan pihak perusahaan dan mendapat izin,” kata Sholichul yang akrab disapa Badui ini.
Ia menambahkan, lomba ini untuk mengisi momen ulang tahun ke dua FKPPIB yang sesungguhnya jatuh tanggal 15 Desember. Pemilihan hari sepekan setelah tanggal HUT, kata Badui, juga untuk mengingatkan pada Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember.
“Kami mengusung tema ‘Keindahan Perkebunan Nusantara’ pada lomba ini. Misinya adalah agar keberadaan kebun yang menjadi paru-paru dunia ini bisa lestari dan semua orang ikut menjaga. Kami membayangkan kalau Bandar Lampung tidak punya kebun PTPN ini,pasti gersang dan panas,” kata dia.
Lebih jauh Badui mengatakan, lomba fotografi berbasis smartphone ini untuk memberi wawasan kepada pemuda untuk bisa memanfaatkan setiap properti yang dimiliki agar memiliki nilai tambah. Ponsel, kata dia, adalah alat canggih yang hampir semua pemuda memiliki dan akrab. Sayangnya, berbagai fungsi smartphone yang ada banyak yang hanya sekadar alat bantu yang kurang produktif.
“Sekarang zamannya foto. Semua hal menggunakan foto untuk promosi, eksibisi, dan lainnya membutuhkan foto. Nah, di sinilah kami ingin memberi ruang kepada pemuda untuk bisa berkarya dengan alat yang dimiliki. Makanya sebelum lomba kami adakan briefing dulu oleh ahlinya untuk memberi tambahan pengetahuan peserta,” mahasiswa Itera Jurusan Teknik Kimia asal Kudus, Jawa Tengah ini.
Sementara itu, Asisten Tanaman Afdeling I Unit Kedaton Adek Irwansyah didampingi Asisten Kepala Tanaman Fitra menyambut baik prakarsa FKPPIB.
Ia mengakui, pihaknya mempunya beberapa aset yang memiliki nilai sejarah dan nilai estetika tinggi untuk menjadi objek foto dan video. Ia juga mengakui, salah satu aset yang sering menjadi objek foto dan video pendatang adalah Kantor Afdeling I.
“Kami menyambut baik prakarsa teman-teman FKPPIB yang menyelenggarakan even ini. Menurut saya sangat baik untuk mengasah teknik dan sudut objek foto sekaligus mengenalkan betapa kebun dan tanaman itu sangat penting bagi kehidupan manusia. Tanaman menghasilkan oksigen untuk kita hidup. Inilah keindahan dan kemanfaatan tanaman. Kami titip pesan juga kepada pemuda sekitar untuk ikut menjaga kebun kita ini,” katanya.
Adek menjelaskan, selain Kantor Afdeling yang merupakan bangunan Belanda dibangun pada era sebelum tahun 1900, objek yang cukup menarik untuk dibidik adalah tanaman karet dan belik (sumur tua) yang tak pernah kering. Sumur ini dijadikan cagar alam dan budaya yang dijaga dan dilestarikan.
“Dari para pendahulu kami dapat informasi gedung ini dibangun di era 1800-an. Termasuk belik (sumur) itu,” kata Adek.
Sementara itu, Robin, Juri lomba Fotografi Smartphone FKPPIB melakukan penjurian berdasarkan empat kriteria. Yakni kreativitas, komposisi, keindahan, dan Kesesuaian dengan tema.
Pemenang lomba akan diumumkan pada tanggal 27 Desember 2023 melalui media sosial instagram FKPPIB dan media.
“Saya berharap lomba ini bukan sekadar soal menang atau belum menang, tetapi menumbuhkan kesadaran bahwa kita sesungguhnya punya potensi yang bisa dikembangkan menjadi bisnis. Itu bagian dari misi kami untuk pemuda,” kata founder Kelas Minat Komunitas Foto dan Videografi Bandar Lampung ini.
"Lomba foto yang digelar oleh Forum Komunikasi Putra Putri Indonesia Bersatu (FKPPIB) itu setidaknya ada dua objek utama yang menjadi incaran peserta, yakni gedung kantor yang merupakan peninggalan zaman Belanda dan kebun karet dengan segala aktivitas pekerja," kata Ketua Panitia Pelaksana Lomba Fotografi Smartphone Solichul di Bandarlampung, Munggu.
Menurutnya, lomba digelar dalam rangka HUT ke- 2 organisasi anak-anak karyawan BUMN itu diikuti pelajar, mahasiswa, dan pemuda desa sekitar lokasi. Pihak panitia bekerjasama dengan PTPN I Regional 7 Unit Kedaton menyiapkan lokasi dan beberapa property, termasuk aktivitas pekerja penyadap karet untuk menjadi objek lensa kamera ponsel para peserta.
Ia mengatakan, ide lomba ini mencuat setelah memperhatikan beberapa aset perusahaan perkebunan negara itu kerap menarik perhatian umum untuk berfoto.
Kantor Afdeling I yang berada di perlintasan antara Bandar Lampung dengan Desa Sabah Balau, Lampung Selatan ini sering disinggahi fotografer dan videografer untuk mengambil gambar.
“Idenya muncul karena lokasi ini sering dipakai untuk shooting. Ada yang bikin video klip album lagu, ada juga yang untuk film horor, ada untuk prewedding, dan yang sekadar pengin foto dengan objek klasik. Nah, itu kemudian kami inisiatif lomba ini. Di sini, panitia bekerja sama dengan pihak perusahaan dan mendapat izin,” kata Sholichul yang akrab disapa Badui ini.
Ia menambahkan, lomba ini untuk mengisi momen ulang tahun ke dua FKPPIB yang sesungguhnya jatuh tanggal 15 Desember. Pemilihan hari sepekan setelah tanggal HUT, kata Badui, juga untuk mengingatkan pada Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember.
“Kami mengusung tema ‘Keindahan Perkebunan Nusantara’ pada lomba ini. Misinya adalah agar keberadaan kebun yang menjadi paru-paru dunia ini bisa lestari dan semua orang ikut menjaga. Kami membayangkan kalau Bandar Lampung tidak punya kebun PTPN ini,pasti gersang dan panas,” kata dia.
Lebih jauh Badui mengatakan, lomba fotografi berbasis smartphone ini untuk memberi wawasan kepada pemuda untuk bisa memanfaatkan setiap properti yang dimiliki agar memiliki nilai tambah. Ponsel, kata dia, adalah alat canggih yang hampir semua pemuda memiliki dan akrab. Sayangnya, berbagai fungsi smartphone yang ada banyak yang hanya sekadar alat bantu yang kurang produktif.
“Sekarang zamannya foto. Semua hal menggunakan foto untuk promosi, eksibisi, dan lainnya membutuhkan foto. Nah, di sinilah kami ingin memberi ruang kepada pemuda untuk bisa berkarya dengan alat yang dimiliki. Makanya sebelum lomba kami adakan briefing dulu oleh ahlinya untuk memberi tambahan pengetahuan peserta,” mahasiswa Itera Jurusan Teknik Kimia asal Kudus, Jawa Tengah ini.
Sementara itu, Asisten Tanaman Afdeling I Unit Kedaton Adek Irwansyah didampingi Asisten Kepala Tanaman Fitra menyambut baik prakarsa FKPPIB.
Ia mengakui, pihaknya mempunya beberapa aset yang memiliki nilai sejarah dan nilai estetika tinggi untuk menjadi objek foto dan video. Ia juga mengakui, salah satu aset yang sering menjadi objek foto dan video pendatang adalah Kantor Afdeling I.
“Kami menyambut baik prakarsa teman-teman FKPPIB yang menyelenggarakan even ini. Menurut saya sangat baik untuk mengasah teknik dan sudut objek foto sekaligus mengenalkan betapa kebun dan tanaman itu sangat penting bagi kehidupan manusia. Tanaman menghasilkan oksigen untuk kita hidup. Inilah keindahan dan kemanfaatan tanaman. Kami titip pesan juga kepada pemuda sekitar untuk ikut menjaga kebun kita ini,” katanya.
Adek menjelaskan, selain Kantor Afdeling yang merupakan bangunan Belanda dibangun pada era sebelum tahun 1900, objek yang cukup menarik untuk dibidik adalah tanaman karet dan belik (sumur tua) yang tak pernah kering. Sumur ini dijadikan cagar alam dan budaya yang dijaga dan dilestarikan.
“Dari para pendahulu kami dapat informasi gedung ini dibangun di era 1800-an. Termasuk belik (sumur) itu,” kata Adek.
Sementara itu, Robin, Juri lomba Fotografi Smartphone FKPPIB melakukan penjurian berdasarkan empat kriteria. Yakni kreativitas, komposisi, keindahan, dan Kesesuaian dengan tema.
Pemenang lomba akan diumumkan pada tanggal 27 Desember 2023 melalui media sosial instagram FKPPIB dan media.
“Saya berharap lomba ini bukan sekadar soal menang atau belum menang, tetapi menumbuhkan kesadaran bahwa kita sesungguhnya punya potensi yang bisa dikembangkan menjadi bisnis. Itu bagian dari misi kami untuk pemuda,” kata founder Kelas Minat Komunitas Foto dan Videografi Bandar Lampung ini.