Bandarlampung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Bupati Tulang Bawang Barat (Tubaba), M Firsada, meresmikan Forum Bank Sampah dan Pencanangan Program Kampung Iklim Kabupaten Tubaba di Tiyuh Margo Mulyo, Kecamatan Tumijajar, beberapa waktu lalu.
Untuk diketahui, dampak perubahan iklim akhir-akhir ini semakin luas mempengaruhi sendi-sendi kehidupan antara lain kesehatan, perekonomian, pertanian, perikanan, peternakan, telekomunikasi dan lain lain. Respon utama yang umum dilakukan terkait perubahan iklim yang telah, sedang dan akan terjadi yaitu dengan melakukan adaptasi dampak dan mitigasi perubahan iklim.
"Kita ketahui bersama, bahwa sampah merupakan konsep buatan dan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia sehingga semakin tinggi angka pertumbuhan penduduk disuatu daerah maka semakin tinggi timbulan sampahnya," kata M. Firsada.
Potensi timbulan sampah di Kabupaten Tubaba mencapai 41.787, 72 Ton pada tahun 2022, dan mencapai 41.791,90 Ton di tahun 2023 dengan angka pertumbuhan penduduk rata-rata mencapai 0,01%. Hal inilah yang menyebabkan sampah menjadi tantangan yang perlu dicarikan terobosannya sebagai solusi pengelolaan sampah di Kabupaten Tubaba.
"Adapun kegiatan yang dapat diterapkan di Bank Sampah dengan menggunakan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) dengan aktifitas utamanya yaitu kegiatan pengurangan melalui kegiatan pemanfaatan kembali sampah dan kegiatan penanganan yang dilakukan melalui kegiatan pemilahan, pengangkutan, dan atau pengolahan sampah. Sehingga semakin banyak bank sampah yang terbentuk maka semakin banyak sampah yang dikelola," terangnya.
Menurutnya, tidak berlebihan jika bank sampah dianggap sebagai salah satu alternatif cara untuk mengelola permasalahan lingkungan terutama yang berkaitan dengan penanggulan masalah sampah dan proses pemberdayaan masyarakat secara sekaligus.
"Pengembangan bank sampah harus menjadi momentum awal membina kesadaran kolektif masyarakat untuk memulai memilah, mendaur-ulang, dan memanfaatkan sampah, karena sampah mempunyai nilai jual yang cukup baik, sehingga pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan menjadi budaya baru di Tubaba," pungkasnya.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung, Emilia Kusumawati, mengatakan Program Kampung Iklim adalah upaya adaptasi dan mitigasi dari penurunan emisi gas rumah kaca dan hal tersebut memerlukan kolaborasi semua stakeholder.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Asisten I Pemkab Tubaba, Ketua Yayasan Paragita dari Garut, Kepala OPD, Kepala BUMN/ BUMD, Camat dan Kepala Tiyuh, Pengurus Forum Bank Sampah Tubaba, serta Pelaku Bank Sampah se-Tubaba.