Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Menembak dan Berburu Indonesia (PB Perbakin) Joni Supriyanto meresmikan akademi menembak pertama di Tanah Air yang berlokasi di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta, Sabtu.
Joni mengatakan akademi tersebut merupakan afiliasi dengan Tapasya Shooting Sports Academy yang berpusat di India. Nantinya, atlet Indonesia akan mendapatkan berbagai program dari pelatih kenamaan dunia Deepak K. Dubey yang juga berasal dari India.
"Indonesia belum memiliki akademi dan saya tertarik membuatnya. Kami akan mengikuti program-program yang mereka punya (Tapasya Shooting Sports Academy) untuk diterapkan di sini," ujar Joni kepada pewarta di Lapangan Tembak Senayan, Sabtu.
Selain itu, lanjut Joni, atlet Indonesia yang terpilih juga akan menimba ilmu langsung di India guna meningkatkan kemampuan.
"Harapan saya ke depan, memiliki kader-kader atlet yang baik karena ditangani oleh pelatih yang baik," ujar Joni menambahkan.
Menurut Joni, India memiliki petembak kelas dunia sehingga kerja sama dengan Tapasya Shooting Sports Academy akan berdampak baik pada perkembangan dan peningkatan prestasi olahraga menembak Indonesia.
Nantinya, kata Joni, Deepak akan memberikan berbagai program dan setiap dua bulan akan ada evaluasi.
Afiliasi dengan Tapasya Shooting Sports Academy bukan tanpa alasan karena India memiliki pola pembinaan atlet menembak yang baik. "Mereka punya juara dunia. Jadi kita harus belajar dari orang-orang yang melakukan pembinaan yang baik di bidang olahraga," ujar Joni.
Perbakin akan memberikan tugas kepada Deepak untuk melahirkan atlet muda potensial dan membuat atlet-atlet yang saat ini bernaung di bawah Perbakin menjadi lebih baik lagi.
Deepak saat ini juga tengah memberikan pelatihan untuk atlet muda dan pelatih dalam 12th Asian Youth Training & Coaching Camp Air Rifle di Lapangan Tembak Senayan yang dimulai pada Minggu (2/7) hingga Selasa (11/7).
Indonesia dipercaya Konfederasi Olahraga Menembak Asia (ASC) untuk menjadi tuan rumah pelatihan yang diikuti atlet dan pelatih asal Indonesia, Timor Leste, Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam, Turkmenistan, Iran, Bhutan, Oman, dan Yaman.
Selama sebelas hari pelatihan, para atlet muda dan pelatih mendapat berbagai materi pelatihan, mulai teknik menembak maupun kepelatihan, serta ilmu tentang nutrisi bagi atlet, dan pendalaman tentang alat senjata yang digunakan serta peraturan internasional menembak ISSF.
Joni pun mengungkapkan peserta dalam pelatihan di bawah bimbingan Deepak mengalami perkembangan. Untuk itu, Perbakin pun memutuskan bekerja sama dengan Deepak untuk pembinaan atlet menembak Indonesia.
"ASC menunjuk Deepak sebagai pelatih dalam pelatihan ini. Dalam perjalanannya, saya melihat perkembangan yang cukup baik dari atlet yang kami punya dan juga negara lainnya. Kami berbincang-bincang dan Deepak memiliki akademi menembak di India. Kami pun tertarik," pungkas Joni.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Perbakin resmikan akademi menembak pertama di Indonesia
Joni mengatakan akademi tersebut merupakan afiliasi dengan Tapasya Shooting Sports Academy yang berpusat di India. Nantinya, atlet Indonesia akan mendapatkan berbagai program dari pelatih kenamaan dunia Deepak K. Dubey yang juga berasal dari India.
"Indonesia belum memiliki akademi dan saya tertarik membuatnya. Kami akan mengikuti program-program yang mereka punya (Tapasya Shooting Sports Academy) untuk diterapkan di sini," ujar Joni kepada pewarta di Lapangan Tembak Senayan, Sabtu.
Selain itu, lanjut Joni, atlet Indonesia yang terpilih juga akan menimba ilmu langsung di India guna meningkatkan kemampuan.
"Harapan saya ke depan, memiliki kader-kader atlet yang baik karena ditangani oleh pelatih yang baik," ujar Joni menambahkan.
Menurut Joni, India memiliki petembak kelas dunia sehingga kerja sama dengan Tapasya Shooting Sports Academy akan berdampak baik pada perkembangan dan peningkatan prestasi olahraga menembak Indonesia.
Nantinya, kata Joni, Deepak akan memberikan berbagai program dan setiap dua bulan akan ada evaluasi.
Afiliasi dengan Tapasya Shooting Sports Academy bukan tanpa alasan karena India memiliki pola pembinaan atlet menembak yang baik. "Mereka punya juara dunia. Jadi kita harus belajar dari orang-orang yang melakukan pembinaan yang baik di bidang olahraga," ujar Joni.
Perbakin akan memberikan tugas kepada Deepak untuk melahirkan atlet muda potensial dan membuat atlet-atlet yang saat ini bernaung di bawah Perbakin menjadi lebih baik lagi.
Deepak saat ini juga tengah memberikan pelatihan untuk atlet muda dan pelatih dalam 12th Asian Youth Training & Coaching Camp Air Rifle di Lapangan Tembak Senayan yang dimulai pada Minggu (2/7) hingga Selasa (11/7).
Indonesia dipercaya Konfederasi Olahraga Menembak Asia (ASC) untuk menjadi tuan rumah pelatihan yang diikuti atlet dan pelatih asal Indonesia, Timor Leste, Malaysia, Filipina, Singapura, Vietnam, Turkmenistan, Iran, Bhutan, Oman, dan Yaman.
Selama sebelas hari pelatihan, para atlet muda dan pelatih mendapat berbagai materi pelatihan, mulai teknik menembak maupun kepelatihan, serta ilmu tentang nutrisi bagi atlet, dan pendalaman tentang alat senjata yang digunakan serta peraturan internasional menembak ISSF.
Joni pun mengungkapkan peserta dalam pelatihan di bawah bimbingan Deepak mengalami perkembangan. Untuk itu, Perbakin pun memutuskan bekerja sama dengan Deepak untuk pembinaan atlet menembak Indonesia.
"ASC menunjuk Deepak sebagai pelatih dalam pelatihan ini. Dalam perjalanannya, saya melihat perkembangan yang cukup baik dari atlet yang kami punya dan juga negara lainnya. Kami berbincang-bincang dan Deepak memiliki akademi menembak di India. Kami pun tertarik," pungkas Joni.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Perbakin resmikan akademi menembak pertama di Indonesia