Bandarlampung (ANTARA) - Kementerian BUMN mengatakan petani banyak memperoleh kemudahan dengan Program Makmur yaitu Program Agro Solution dari PT Pupuk Indonesia (Persero).
"Lewat program ini bibitnya dicarikan, pupuknya diberi, ada pelatihannya, ada bimbingannya, dan nanti akan dicarikan juga pembeli dan offtaker-nya," kata Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, dalam keterangan tertulis yang diterima di Bandarlampung, Sabtu.
Ia menambahkan program ini merupakan satu ekosistem untuk membantu petani. "Dan lebih hebat lagi program ini dia dapat pendanaan dan pupuk yang bagus, serta bisa meningkatkan produktivitas sampai 20-30 persen,” katanya.
Ia mengatakan lewat Program Makmur dari Pupuk Indonesia ini, pendapatan petani bisa meningkat. Jika harganya bagus maka petani akan semakin sejahtera dan makin baik. “Jadi ini programnya Pupuk Indonesia yang keren dan Pak Menteri akan dorong terus," katanya.
Ke depan Arya berharap program ini bisa mencapai target sebesar 4 juta hektare sebagaimana diharapkan Menteri BUMN. "Kalau semua tercapai, petani kita akan sejahtera," ujarnya.
Senior Project Manager Program Makmur Pupuk Indonesia, Supriyoto, di Program Makmur Lampung Tengah ini sendiri adalah budi daya singkong di atas lahan seluas 30 hektare dan melibatkan 20 orang petani.
"Dalam kegiatan di wilayah Lampung ini, project leader-nya adalah PT Pusri Palembang," kata Supriyoto. Para petani peserta program mendapatkan jaminan permodalan, penyediaan pupuk berkualitas, benih dan pestisida serta mendapatkan konsultasi dari para ahli agronomi.
"Kami juga melakukan kawalan teknologi, bekerja sama dengan pemerintah setempat memberikan pendampingan kepada petani agar hasilnya optimal," jelas Supriyoto.
Selain itu, petani juga mendapatkan jaminan adanya pembeli dengan harga yang menguntungkan petani.
Salah satu peserta program, Supadman (55), petani yang berdomisili di Kecamatan Seputih Mataram, Lampung Tengah mengungkapkan dirinya sangat senang karena mendapatkan banyak manfaat dari program ini.
"Kami memperoleh kebutuhan modal, pupuk, pestisida, dan lain-lain dalam bentuk barang, kami juga banyak dibantu PPL, diberi pengarahan-pengarahan. Harga jual juga sudah jelas," jelasnya.
Selain budi daya singkong, di Lampung Tengah Program Makmur juga akan dilakukan untuk petani padi di Kecamatan Gedung Meneng di atas lahan seluas 492 hektare.
Selain itu juga di Lampung Selatan untuk budi daya jagung di Kecamatan Natar di atas lahan 10 hektare.
"Ini baru awal, kegiatan Makmur di propinsi Lampung akan terus kami tingkatkan karena memang potensinya sangat besar,” kata Supriyoto.
Realisasi Program Makmur hingga saat ini, secara nasional telah mencapai 40.332 hektare dan melibatkan 28.884 petani.
Hampir keseluruhan program dilakukan dengan memanfaatkan pupuk non subsidi. Dari hasil panen di sejumlah daerah, menunjukkan bahwa petani yang mengikuti Program Makmur dapat meningkatkan produksinya hingga rata-rata 42 persen untuk tanaman jagung, dan 34 persen untuk tanaman padi.
"Keuntungan petani juga meningkat rata-rata sebesar 52 persen untuk tanaman padi, dan 41 persen untuk tanaman jagung," tutup Supriyoto
"Lewat program ini bibitnya dicarikan, pupuknya diberi, ada pelatihannya, ada bimbingannya, dan nanti akan dicarikan juga pembeli dan offtaker-nya," kata Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, dalam keterangan tertulis yang diterima di Bandarlampung, Sabtu.
Ia menambahkan program ini merupakan satu ekosistem untuk membantu petani. "Dan lebih hebat lagi program ini dia dapat pendanaan dan pupuk yang bagus, serta bisa meningkatkan produktivitas sampai 20-30 persen,” katanya.
Ia mengatakan lewat Program Makmur dari Pupuk Indonesia ini, pendapatan petani bisa meningkat. Jika harganya bagus maka petani akan semakin sejahtera dan makin baik. “Jadi ini programnya Pupuk Indonesia yang keren dan Pak Menteri akan dorong terus," katanya.
Ke depan Arya berharap program ini bisa mencapai target sebesar 4 juta hektare sebagaimana diharapkan Menteri BUMN. "Kalau semua tercapai, petani kita akan sejahtera," ujarnya.
Senior Project Manager Program Makmur Pupuk Indonesia, Supriyoto, di Program Makmur Lampung Tengah ini sendiri adalah budi daya singkong di atas lahan seluas 30 hektare dan melibatkan 20 orang petani.
"Dalam kegiatan di wilayah Lampung ini, project leader-nya adalah PT Pusri Palembang," kata Supriyoto. Para petani peserta program mendapatkan jaminan permodalan, penyediaan pupuk berkualitas, benih dan pestisida serta mendapatkan konsultasi dari para ahli agronomi.
"Kami juga melakukan kawalan teknologi, bekerja sama dengan pemerintah setempat memberikan pendampingan kepada petani agar hasilnya optimal," jelas Supriyoto.
Selain itu, petani juga mendapatkan jaminan adanya pembeli dengan harga yang menguntungkan petani.
Salah satu peserta program, Supadman (55), petani yang berdomisili di Kecamatan Seputih Mataram, Lampung Tengah mengungkapkan dirinya sangat senang karena mendapatkan banyak manfaat dari program ini.
"Kami memperoleh kebutuhan modal, pupuk, pestisida, dan lain-lain dalam bentuk barang, kami juga banyak dibantu PPL, diberi pengarahan-pengarahan. Harga jual juga sudah jelas," jelasnya.
Selain budi daya singkong, di Lampung Tengah Program Makmur juga akan dilakukan untuk petani padi di Kecamatan Gedung Meneng di atas lahan seluas 492 hektare.
Selain itu juga di Lampung Selatan untuk budi daya jagung di Kecamatan Natar di atas lahan 10 hektare.
"Ini baru awal, kegiatan Makmur di propinsi Lampung akan terus kami tingkatkan karena memang potensinya sangat besar,” kata Supriyoto.
Realisasi Program Makmur hingga saat ini, secara nasional telah mencapai 40.332 hektare dan melibatkan 28.884 petani.
Hampir keseluruhan program dilakukan dengan memanfaatkan pupuk non subsidi. Dari hasil panen di sejumlah daerah, menunjukkan bahwa petani yang mengikuti Program Makmur dapat meningkatkan produksinya hingga rata-rata 42 persen untuk tanaman jagung, dan 34 persen untuk tanaman padi.
"Keuntungan petani juga meningkat rata-rata sebesar 52 persen untuk tanaman padi, dan 41 persen untuk tanaman jagung," tutup Supriyoto