Mesuji (ANTARA) - Sejumlah petani Mesuji menyebutkan harga gabah di daerah itu mencapai Rp4.500/kg, dan harga tersebut menguntungkan bagi para petani setempat di tengah pandemi COVID-19.
"Hasil panen lumayan banyak, kualitasnya juga bagus dan harganya juga stabil Rp4.500/kg. Hasil tanam padi tahun ini memuaskan dan membuat petani bahagia," kata Najirin, salah satu petani di Kota Terpadu Mandiri Mesuji, Senin.
Sehubungan hasil panen padi meningkat, ia juga menyampaikan harapannya agar pemerintah bisa menampung hasil panen padi Mesuji.
"Selama ini gabah Mesuji dijual keluar daerah, seperti Metro dan Pringsewu Lampung, atau Palembang. Satu hari bisa ratusan ton gabah dikirim keluar dari Mesuji," katanya.
Selain itu, pemerintah juga diharapkan memperbanyak saluran irigasi agar persawahan di Mesuji bisa panen tiga kali dalam setahun.
"Sekarang dua kali setahun,"katanya.
Sementara harga beras kualitas asalan di Mesuji berkisar Rp8.000/kg.
Sentra pertanian padi di Mesuji terdapat di Mesuji Atas dan Rawa Jitu.
Sejumlah petani Mesuji menyebutkan harga gabah di daerah itu mencapai Rp4.500/kg, dan harga tersebut menguntungkan bagi para petani di tengah pandemi COVID-19. (Antara Lampung/Deddy Irawan)
"Hasil panen lumayan banyak, kualitasnya juga bagus dan harganya juga stabil Rp4.500/kg. Hasil tanam padi tahun ini memuaskan dan membuat petani bahagia," kata Najirin, salah satu petani di Kota Terpadu Mandiri Mesuji, Senin.
Sehubungan hasil panen padi meningkat, ia juga menyampaikan harapannya agar pemerintah bisa menampung hasil panen padi Mesuji.
"Selama ini gabah Mesuji dijual keluar daerah, seperti Metro dan Pringsewu Lampung, atau Palembang. Satu hari bisa ratusan ton gabah dikirim keluar dari Mesuji," katanya.
Selain itu, pemerintah juga diharapkan memperbanyak saluran irigasi agar persawahan di Mesuji bisa panen tiga kali dalam setahun.
"Sekarang dua kali setahun,"katanya.
Sementara harga beras kualitas asalan di Mesuji berkisar Rp8.000/kg.
Sentra pertanian padi di Mesuji terdapat di Mesuji Atas dan Rawa Jitu.