Mesuji (ANTARA) - Pemkab Mesuji pekan ini kembali menghidupkan rumah isolasi desa sehubungan kasus konfirmasi COVID-19 di daerah terus bertambah.
"Dengan adanya posko dan rumah isolasi desa maka akan bisa dicek orang yang masuk wilayah Mesuji. Jika kondisi suhu tubuhnya tinggi, akan segera dikarantina sementara di rumah isolasi desa,"kata Kadinkes Mesuji Yanuar Fitrian SKM, di Mesuji, Selasa.
Ia menyebutkan posko dan rumah isolasi dibentuk di setiap pintu masuk dengan melibatkan personel TNI,Polri, tokoh masyarakat dan Dinas Kesehatan setempat.
Di rumah isolasi desa juga disediakan layanan pemantauan kesehatan dan pemberian vitamin.
Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya meningkatkan edukasi kepada masyarakat terhadap protokol kesehatan dan 3M (memakai masker, mencuci tangan di alir mengalir menggunakan sabun, dan menjaga jarak)
Dia mengatakan telah dilakukan uji cepat massal serta ditingkatkan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak menggunakan masker scuba.
Hingga 21 September, di Kabupaten Mesuji terdapat 10 kasus konfirmasi COVID-19 yang merupakan orang tanpa gejala (kontak erat) dan dua orang di antaranya dinyatakan sembuh.
Menurut dia, Dinas Kesehatan Mesuji bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mesuji dalam penanggulangan COVID-19 telah melakukan berbagai upaya, di antaranya adalah memperbanyak pelacakan, pengujian, meningkatkan kapasitas RS dan SDM, meningkatkan sosialisai dan edukasi tentang protokol kesehatan, menyiapkan rumah solasi desa bagi pelaku perjalanan dari zona merah,serta memperketat pengawasan di pintu masuk Mesuji.
"Dengan adanya posko dan rumah isolasi desa maka akan bisa dicek orang yang masuk wilayah Mesuji. Jika kondisi suhu tubuhnya tinggi, akan segera dikarantina sementara di rumah isolasi desa,"kata Kadinkes Mesuji Yanuar Fitrian SKM, di Mesuji, Selasa.
Ia menyebutkan posko dan rumah isolasi dibentuk di setiap pintu masuk dengan melibatkan personel TNI,Polri, tokoh masyarakat dan Dinas Kesehatan setempat.
Di rumah isolasi desa juga disediakan layanan pemantauan kesehatan dan pemberian vitamin.
Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya meningkatkan edukasi kepada masyarakat terhadap protokol kesehatan dan 3M (memakai masker, mencuci tangan di alir mengalir menggunakan sabun, dan menjaga jarak)
Dia mengatakan telah dilakukan uji cepat massal serta ditingkatkan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak menggunakan masker scuba.
Hingga 21 September, di Kabupaten Mesuji terdapat 10 kasus konfirmasi COVID-19 yang merupakan orang tanpa gejala (kontak erat) dan dua orang di antaranya dinyatakan sembuh.
Menurut dia, Dinas Kesehatan Mesuji bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mesuji dalam penanggulangan COVID-19 telah melakukan berbagai upaya, di antaranya adalah memperbanyak pelacakan, pengujian, meningkatkan kapasitas RS dan SDM, meningkatkan sosialisai dan edukasi tentang protokol kesehatan, menyiapkan rumah solasi desa bagi pelaku perjalanan dari zona merah,serta memperketat pengawasan di pintu masuk Mesuji.