Bandarlampung,  (ANTARA Lampung)  - Film berjudul "Mimi Lan Mintuna" karya rumah produksi Menepi Film asal Klaten menjadi yang terbaik dalam Festival Film Indie Lampung 2016 yang digelar Unit Kegiatan Mahasiswa Darmajaya Computer and Film Club (UKM DCFC), IBI Darmajaya setelah menyisihkan 158 film lainnya.

Ketua Pelaksana Nesa Nugraha dihubungi di Bandarlampung, Senin mengatakan UKM DCFC telah delapan kali menggelar festival film dan ini menjadi even ke-4 untuk tingkat nasional.

Dia mengungkapkan, kegiatan tersebut disambut antusiasme dari para sineas film di seluruh Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan jumlah peserta yang meningkat setiap tahunnya, dimana tahun 2015 diikuti 129 peserta dan kini menjadi 159 peserta.

Nesa melanjutkan, untuk menilai karya film para peserta, pihaknya menggandeng tiga dewan juri berkompeten di dunia perfilman. Mereka yakni Wahyu Nugroho S, Rahabi Mandra, dan John de Rantau. Ketiga sutradara nasional tersebut juga sempat berbagi ilmunya dalam Coaching Clinic pada 6 Mei lalu.

" Malam Anugerah FFI Lampung 2016, di Kampus Institut Informatika dan Bisnis (IBI) Darmajaya Bandar Lampung, Sabtu (7/5) malam," kata dia.

Ia menjelaskan, tidak hanya terpilih sebagai film terbaik, sejumlah penghargaan juga diboyong melalui film tersebut yaitu sutradara terbaik, aktor terbaik, aktris terbaik editor terbaik, kameramen terbaik, dan penata musik terbaik.

Sedangkan untuk kategori film Lampung terbaik berhasil diraih oleh film "Tunas" karya rumah produksi Lampung Adventure. Untuk kategori terfavorit umum dan terfavorit Lampung, keduanya disabet oleh film "Bahagia Tanpa Syarat" karya rumah film KPI.

Salah satu pemenang, Asisten Sutradara Film "Bahagia Tanpa Syarat", Dewi Setiawati mengaku senang dan bangga film karya timnya bisa menyabet dua penghargaan dalam ajang festival film tingkat nasional tersebut.

"Alhamdulillah tidak menyangka film kami bisa meraih dua penghargaan yakni kategori terfavorit umum dan terfavorit Lampung. Ini menjadi penghargaan pertama yang diraih rumah film KPI setelah tiga tahun berturut berpartisipasi dalam FFIL yang digelar UKM DCFC. Kami sangat senang dan bangga karya kami mendapat apresiasi," ungkap Dewi.

Malam anugerah FFI Lampung 2016 juga mengumumkan pemenang kategori ide cerita terbaik yakni film "Bubar Jalan" asal Bandung, kategori pemeran pembantu pria terbaik yakni Hafiz dalam film "Andaliman" asal Bandung, kategori pemeran pembantu wanita terbaik yakni Nyanyu Halimah dalam film "Oesman Bakrie" asal Palembang, serta kategori film pelajar terbaik yakni "Sumbangan Dablongan" asal Purbalingga.

Menanggapi kegiatan tersebut, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Pengembangan Sumber Daya, Muprihan Thaib, S.Sos., MM mengapresiasi dan mendukung festival film tersebut.

Ia mengucapkan selamat kepada para peraih penghargaan 14 kategori terbaik FFIL 2016.

"Semoga kemenangan ini dapat memotivasi para sineas muda berbakat di seluruh Indonesia untuk semangat berkarya menghasilkan film-film berkualitas. Begitu pula dengan peserta yang belum meraih kemenangan jangan berkecil hati, terus berjuang, dan tingkatkan kreativitas untuk meraih prestasi dalam festival film yang akan datang," harapnya.

Pewarta :
Editor : Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024