Jakarta (ANTARA) - Perum Damri menyatakan kesiapannya untuk mengangkut sebanyak 1,3-1,4 juta penumpang selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, meningkat sekitar 10 persen dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 1,2 juta penumpang.
Target jumlah penumpang pada periode tersebut mencakup hampir seluruh segmentasi layanan Damri, kecuali angkutan logistik. Adapun Damri menetapkan masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) berlangsung mulai 19 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026.
“Kami berharap, Damri tetap menjadi pilihan bagi masyarakat yang bepergian. Bagi Damri, keselamatan dan keamanan juga selalu menjadi prioritas. Selain itu, kami selalu mengupayakan kenyamanan,” kata Vice President Corporate Secretary Perum Damri Chrystian RM Pohan saat dijumpai di Jakarta, Selasa.
Pohan menyebutkan, Damri telah melayani total sekitar 51 juta penumpang hingga akhir Oktober 2025 dan diharapkan mencapai target sekitar 60 juta penumpang di akhir tahun.
Untuk mencapai target, Damri menyiapkan berbagai strategi termasuk menambah rute baru untuk angkutan antar-kota secara bertahap pada tahun ini antara lain Yogyakarta-Denpasar, Yogyakarta-Semarang, Lampung-Wonosobo, Lampung-Tangerang, Pontianak-Palangkaraya, Ponorogo-Yogyakarta, Denpasar-Probolinggo, Banjarmasin-Pangkalan Bun, Samarinda-Banjarmasin, Samarinda-Melak, serta Lampung-Depok (via Cibinong).
“Ada beberapa rute baru yang kita buat. Lalu tentunya armada harus kita tambah. Tapi lagi-lagi, kita lihat animo masyarakatnya,” kata Pohan.
Selain rute baru, dalam rangka perayaan HUT ke-79, Damri menghadirkan program flash sale tiket seharga Rp79 untuk pembelian tiket kedua. Program khusus pelanggan loyal juga disiapkan dengan harga tiket yang jauh lebih murah.

Pohan mengatakan, prosedur pemeriksaan keselamatan menyeluruh atau ramp check selalu dijalankan guna memastikan keselamatan dan keamanan perjalanan, termasuk kelayakan teknis armada serta kondisi kesehatan pengemudi.
Damri juga menyediakan tim yang senantiasa memantau perjalanan bus selama 24 jam penuh dari jarak jauh melalui control room. Apabila armada mengalami gangguan teknis secara mendadak di tengah perjalanan, Damri siap mengirimkan bus pengganti sesegera mungkin.
Ia menambahkan, Damri juga mengantisipasi penambahan armada apabila terjadi lonjakan arus penumpang selama Nataru. Dalam hal ini, perusahaan membuka peluang kerja sama dengan bus pariwisata lainnya, namun harus tetap melalui proses pengecekan yang ketat.
“Tentunya tidak serta-merta bisa langsung. Kita akan lewat pengecekan internal Damri, termasuk pengecekan pengemudi dan ramp check. Bus pariwisata itu biasanya diberi stiker ‘operated by Damri’. Jadi tidak bisa sembarangan,” jelas dia.
Beberapa rute favorit angkutan antar-kota Damri selama periode Nataru seperti Lampung-Jakarta, Jakarta-Surabaya, Jakarta-Malang, Jakarta-Wonosobo, hingga Pontianak-Singkawang.
Tak hanya antar-kota, Pohan mengungkapkan bahwa angkutan bandara, terutama Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), juga biasanya mengalami peningkatan selama Nataru dengan jumlah mencapai 8 ribu hingga 9 ribu penumpang per hari.
“Backbone utama kami itu Soetta (untuk angkutan bandara). Kalau hari reguler, rute Bandara Soetta itu kita melayani kurang lebih 7 ribu sampai 8 ribu penumpang. Tapi karena ada lonjakan penumpang pesawat, kemungkinan bisa naik 10-20 persen, anggaplah 8 ribu sampai 9 ribu per hari,” jelas dia.
Masa angkutan pada libur perayaan besar menjadi penopang pendapatan bagi Damri, dengan porsi di kisaran masing-masing 30 persen untuk libur Idul Fitri dan Nataru.
Namun, seiring dengan semakin dekatnya jeda antara libur Nataru dan Idul Fitri dari tahun ke tahun, Pohan memperkirakan kontribusi masa angkutan Nataru kemungkinan hanya sekitar 20 persen.
“Kalau berkaca pada tahun lalu, Nataru tahun lalu itu tidak terlalu banyak masyarakat yang pulang. Sepertinya mereka menahan bepergian sampai Lebaran, nanggung tinggal beberapa bulan lagi,” kata Pohan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Damri siap angkut 1,3 juta penumpang selama libur Natal dan Tahun Baru
