Bantul, Yogyakarta (ANTARA) - Koperasi Berlian Progo, UMKM binaan Pertamina yang membuat olahan produk camilan khas seperti tempe koro, tempe bacem, minuman sari koro dan bakpia berbagai varian kini beromset jutaan rupiah per bulan.
"Tak hanya itu, kami juga mendapatkan penghargaan PROPER Emas pada 2023 lalu," kata Ketua Koperasi Berlian Progo, Winarti, di Bantul, Yogyakarta, Rabu.
Penghargaan ini merupakan tingkat tertinggi dalam evaluasi kinerja lingkungan dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan.
Ia menjelaskan, koperasi yang berdiri sejak lima tahun lalu ini beranggotakan 12 orang ibu rumah tangga yang berfokus pada pengolahan kacang koro, bahan baku lokal yang menjadi potensi unggulan desa.
"Kami produksi kacang koro per bulan bisa sampai 50 kilogram, tergantung situasi juga. Kalau stok di koperasi sudah habis, baru kami produksi lagi," ujar Winarti.
Ia menjelaskan produk olahan koro ini dipasarkan dengan sistem pesanan, namun banyak juga pelanggan yang datang langsung ke rumah produksi. Selain itu jangkauan pemasarannya pun semakin luas.
"Selain sekitar Bantul dan daerah sekitar. Produk kami juga sampai Aceh dan Kalimantan. Bahkan ada juga yang bawa produk kami ke Malaysia dan Korea, biasanya dari warga sini yang bekerja di luar negeri," tambahnya.
Dari sekian produk, lanjutnya, tempe koro dan tempe bacem menjadi yang paling laku, disusul bakpia koro dengan berbagai varian rasa seperti cokelat dan nanas. Meski omzet koperasi masih di kisaran jutaan rupiah per bulan, Winarti menegaskan dampak ekonominya sudah terasa bagi para anggota.
“Semua anggota bisa dapat tambahan penghasilan dan tetap semangat. Kami bagi hasil berdasarkan jam kerja, jadi adil dan tidak ada komplain,” ujarnya.
Kesuksesan Koperasi Berlian Progo tak lepas dari dukungan Pertamina melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Pertamina membantu menyediakan rumah produksi, peralatan, serta berbagai pelatihan manajemen dan pembuatan produk.
“Rumah produksi ini bantuan dari Pertamina, termasuk alat-alatnya. Kami juga dapat pelatihan manajemen dan pengolahan produk. Kalau kami butuh sesuatu, Pertamina biasanya cepat membantu,” tutur Winarti.
Area Manager Comrel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Rusminto Wahyudi, mengatakan kunjungan sejumlah jurnalis dari Sumbagsel ke UMKM binaan ini merupakan bagian dari upaya Pertamina untuk memperluas dampak sosial dari program CSR yang telah berjalan.
"Kami ajak teman-teman wartawan untuk bisa mengunjungi langsung program CSR. Tujuannya agar berita-berita kebaikan seperti ini bisa disebarluaskan, supaya masyarakat tahu bahwa Pertamina punya banyak program yang bermanfaat," ujar Rusminto.
Ia menjelaskan, program tempe koro menjadi salah satu program unggulan binaan Fuel Terminal Rewulu, yang telah mendapat penghargaan PROPER Emas pada 2023.
"Tempe Koro ini menjadi contoh keberhasilan pemberdayaan masyarakat. PROPER Emas itu merupakan level tertinggi, dan salah satu indikator penilaiannya adalah bagaimana perusahaan mampu menciptakan nilai tambah lewat inovasi dan pemberdayaan masyarakat," jelasnya.
Ia menambahkan, setiap program CSR Pertamina memiliki peta jalan dengan durasi antara satu hingga lima tahun, yang disesuaikan dengan kebutuhan mitra binaan.
"Untuk program tempe koro ini durasinya lima tahun. Setiap tahun kami punya target, mulai dari pembangunan kapasitas, pelatihan, penyediaan infrastruktur produksi, hingga pelatihan pemasaran, termasuk di marketplace dan media sosial,” kata Rusminto.
Menurut dia, keberhasilan program ini di Yogyakarta akan menjadi model pembelajaran bagi wilayah lain di Sumbagsel.
"Mungkin di daerah lain tidak ada koro, tapi sistemnya bisa kita contoh. Bagaimana cara pemberdayaan, manajemen koperasi, dan penguatan kapasitas masyarakatnya, itu yang ingin kita replikasi,” tegasnya.
Baca juga: Pertamina rutin pantau SPBU untuk pastikan kualitas dan layanan kepada konsumen
Baca juga: Upaya Pertamina Menjadikan Desa Penyangga TNWK Ramah Bagi Burung
Baca juga: Pertamina ajak siswa SD Lampung jadi agen perubahan kebersihan
Baca juga: Pertamina dan DPR pastikan distribusi BBM Lampung berjalan optimal
