Bandarlampung (ANTARA) - Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil (Himateks) Fakultas Teknik (FT) Universitas Lampung (Unila) menggelar Seminar Nasional (Semnas) untuk membahas transformasi digital sebagai bagian dari rangkaian kegiatan 10th Civil Brings Revolution pada Sabtu (25/10).
Seminar mengusung tema "Smart Infrastructure for a Better Future: Digital Transformation in Civil Engineering" ini menghadirkan Direktur Utama PT Adhimix PCI Indonesia Ir Elvi Fadilah, MBA dan Public Speaker dari AKIRA Training & Consulting Elie Supriyadi.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang PKSI Unila, Prof Dr Ayi Ahadiat, SE, MBA, menyampaikan, teknik sipil merupakan fondasi utama dalam pembangunan peradaban manusia.
"Dari jembatan, jalan, bendungan, hingga gedung-gedung yang kita tempati, semuanya adalah bukti nyata kontribusi teknik sipil bagi kehidupan manusia," ujarnya dalam pernyataan, Selasa.
Namun, dengan hadirnya teknologi digital, Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan konsep smart city, akademisi dituntut untuk membangun paradigma baru dalam dunia konstruksi.
Infrastruktur kini tidak hanya harus kokoh dan aman, tetapi juga cerdas, adaptif, hemat energi, ramah lingkungan, serta mampu merespons kebutuhan masyarakat secara real-time.
Oleh karena itu, Prof. Ayi menekankan pembangunan infrastruktur masa depan harus berorientasi pada keberlanjutan.
Peserta juga diajak berbicara mengenai sustainability yakni pembangunan berkelanjutan di mana infrastruktur yang dibangun harus mampu menjawab tantangan generasi mendatang mulai dari keterbatasan sumber daya, perubahan iklim, pertumbuhan penduduk dan mobilitas yang semakin dinamis.
Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat inovasi di bidang teknik sipil. Peran akademisi dan perguruan tinggi sangat penting, karena kampus tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga laboratorium gagasan dan pusat inovasi.
Kolaborasi antara perguruan tinggi, industri, asosiasi profesi, dan pemerintah merupakan kunci agar hasil riset dan pengembangan teknologi benar-benar dapat diterapkan dalam pembangunan nasional.
