Jakarta (ANTARA) - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan kehadiran Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren bertujuan untuk memperkuat konsolidasi dan koordinasi pondok pesantren secara nasional, apalagi selama ini masih terdapat pesantren yang belum terdata atau belum tersentuh bantuan pemerintah.
"Dengan adanya Ditjen, hal-hal tersebut bisa tertangani dengan lebih baik karena ada perangkat kerja yang lebih luas dan sistem yang lebih terkoordinasi,” ujar Menag di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan keberadaan Ditjen Pesantren juga akan memudahkan pemerintah dalam memastikan seluruh pesantren dapat menjalankan peran strategisnya di bidang pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.
"Dengan Ditjen ini, kita bisa memantau seluruh pesantren dalam arti positif. Pemerintah ingin memastikan semua pesantren benar-benar menjalankan fungsi pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat secara optimal,” kata dia.
Menag menilai Ditjen Pesantren juga akan memperkuat kontribusi Kementerian Agama dalam menjaga kerukunan umat serta membentuk generasi santri yang kuat, cerdas, dan berakhlak mulia.
Ke depan, sistem pendataan dan sertifikasi pesantren akan diintensifkan untuk memastikan data yang lebih valid dan pelaksanaan program yang lebih tertib.
"Selama ini sertifikasi sudah berjalan, tetapi ke depan akan lebih diperkuat agar data pesantren semakin valid dan program-program pembinaannya lebih tepat sasaran,” kata dia.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di lingkungan Kementerian Agama dan menjadi kabar gembira karena bertepatan dengan peringatan Hari Santri 2025.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menag: Kehadiran Ditjen Pesantren perkuat konsolidasi nasional
