Bandarlampung (ANTARA) - Judoka putri Lampung Indah Permata Sari berhasil menyabet medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 di Kudus, Jawa Tengah.
"Indah yang turun di kelas +78 Kg putri hari ini main tiga kali, karena babak pertama mendapatkan bye. Dalam tiga partai yang dilaluinya semuanya dimenangkan dengan Ippon. Luar biasa," kata Waketum II KONI Provinsi Lampung Riagus Ria dalam keterangannya di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengungkapkan seluruh lawannya diselesaikan hanya dalam beberapa saat saja di setiap pertandingannya.
Indah menambah satu medali emas sekaligus untuk sementara mengangkat posisi Lampung di peringkat 9 klasemen sementara PON Bela Diri I Kudus 2025, dengan perolehan 1 medali emas, 1 perak dan 2 perunggu.
“Alhamdulillah. Akhirnya kita bisa bernafas lega untuk sementara. Terima kasih Indah,” katanya.
Riagus meluapkan kegembiraannya dengan perolehan medali emas ini, yang telah memberikan harapan besar bahwa kontingen Lampung akan terus naik posisi perolehan medali.
“Sebab dalam tiga hari ini, Lampung masih terbenam di klasemen sementara. Dengan medali emas ini Indah telah memberikan dorongan moril atlet selanjutnya untuk mempertahankan bahkan menaikkan posisi Lampung nanti,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Lampung Sukamso juga tampak sangat lega dengan raihan medali emas atlet terbaik Lampung itu.
“Terima kasih ya Allah,” kata dia, yang juga sebagai wasit nasional di PON Beladiri ini.
Indah yang juga atlet Pelatnas Judo, hampir tidak mengalami kesulitan dalam pertandingan di kelas ini, sejak awal.
Meski demikian, situasi sempat mengkhawatirkan kubu Lampung, karena di kelas ini turun judoka kawakan dari Jawa Barat Raisa Puspita yang berada di pul atas, sedangkan Indah ada di pul bawah.
Namun, Puspita justru bisa dijinakkan oleh judoka DKI Jakarta Riska Arita Putri di semifinal, dan judoka DKI Jakarta itu yang melaju ke final bertemu dengan Indah.
Indah yang berasal dari Metro memulai upayanya menyabet medali emas, usai menang dengan Ippon dalam beberapa saat, atas judoka tuan rumah Jawa Tengah, Fulan Sani.
Kemudian di babak semifinal, Indah bertemu dengan judoka putri Kalimantan Timur, Baiq Syalwa Dila Putri. Di sini superioritas Indah belum berhenti, hanya dengan satu bantingan Baiq menyerah dengan Ippon pula.
Di final, Indah bertemu dengan Riska Arita Putri dari Jakarta, yang juga tidak mampu menahan laju gempuran “muli” Lampung ini. Riska dinyatakan kalah mutlak 10-0 dari Indah atau sama dengan Ippon.
Baca juga: KONI Lampung minta atlet untuk fokus di PON Bela Diri
Baca juga: Lampung sabet medali perunggu taekwondo PON Beladiri
Baca juga: Ketum KONI Lampung minta atlet jaga kesehatan dan fokus pertandingan
