Lampung kerja sama pemanfaatan satelit dengan dua perusahaan China

id Pemprov Lampung, kerjasama satelit lampung, kerjasama pemda lampung

Lampung kerja sama pemanfaatan satelit dengan dua perusahaan China

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menandatangani kerja sama satelit dengan Tiongkok. ANTARA/HO-Pemprov Lampung.

Kerja sama ini merupakan langkah bersejarah dan strategis yang menandai dimulainya transformasi Lampung menuju provinsi berbasis teknologi tinggi

Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menjalin kerja sama pemanfaatan satelit untuk pengembangan berbagai sektor dengan dua perusahaan teknologi luar angkasa asal Tiongkok.

"Kerja sama ini merupakan langkah bersejarah dan strategis yang menandai dimulainya transformasi Lampung menuju provinsi berbasis teknologi tinggi," ujar Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal berdasarkan keterangan di Bandarlampung, Kamis.

Ia mengatakan keberadaan Satelit Lampung 1 tersebut nantinya mempunyai dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat di Provinsi Lampung, khususnya di bidang pertanian dan kelautan.

"Di bidang pertanian, teknologi satelit hyperspectral seperti Lampung 1 akan menjadi terobosan besar, sebab teknologi ini memungkinkan petani mengetahui tingkat kelembaban tanah, kadar klorofil daun, penyebaran hama atau penyakit secara dini, jadwal tanam optimal berdasarkan pemetaan iklim mikro, perkiraan pasokan air selama masa tanam," katanya.

Gubernur melanjutkan satelit tersebut juga membantu penguatan sistem tanggap bencana dan tata ruang, satelit itu dapat memberikan fungsi penting seperti deteksi banjir, kebakaran lahan, dan tanah longsor lebih dini.

Sedangkan di sektor tata kota, teknologi satelit tersebut digunakan untuk merencanakan tata ruang dan zonasi yang lebih presisi, kemudian untuk pengawasan kawasan konservasi seperti perambahan hutan dan pengawasan pesisir terkini.

“Kita berkesempatan menggunakan teknologi satelit berbasis AI yang bisa membantu pembangunan yang presisi, efisien berbasis data. Dengan teknologi ini tidak lagi meraba dalam perencanaan, melainkan bergerak berdasarkan peta kondisi nyata di lapangan. Ini akan menjadi fasilitas data dan teknologi yang bisa digunakan oleh pemerintah dan seluruh pihak," ucap dia.

Ia menjelaskan hal itu sebagai wujud komitmen akan dilakukan pelatihan dalam hal pengembangan sumber daya manusia lokal di bidang teknologi satelit serta kemandirian teknologi.

"Dalam hal ini Pemerintah Provinsi Lampung berencana untuk mengirim 100 generasi muda Lampung ke Tiongkok untuk pelatihan penginderaan jauh dan sistem komunikasi satelit. Tujuannya adalah agar pengoperasian satelit, pengolahan data, hingga analitik spasial dilakukan oleh SDM Lampung sendiri dalam beberapa tahun ke depan," ujarnya.

Menurut dia, pembangunan infrastruktur teknologi dalam pertemuan tersebut juga menjadi salah satu agenda utama yang akan diwujudkan dalam rencana pembangunan stasiun bumi di Lampung untuk penerimaan, pengolahan, dan distribusi data satelit.

Sehingga ekosistem riset luar angkasa pertama di Indonesia akan bisa dimulai dari Lampung yang akan melibatkan perguruan tinggi serta mitra industri sebagai bagian penting di dalamnya.

Sebelumnya, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal juga melakukan kunjungan ke kapal peluncuran satelit milik STAR VISION yang digunakan untuk peluncuran dari laut.

Gubernur pun resmi menandatangani Letter of Intent (LoI) dengan dua perusahaan luar angkasa asal Tiongkok STAR VISION Aerospace Ltd dan Oriental Maritime Space Port (Shandong) Development Group Co Ltd.

Acara penandatanganan yang telah dikoordinasikan dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dilaksanakan di kantor pusat STAR VISION di Kota Haiyang, Provinsi Shandong. Adapun penandatanganan dokumen dilakukan dengan Co-CEO STAR VISION Aerospace Ltd Danying Fan dan Wakil Sekretaris Oriental Maritime Space Port-Shandong Development Group Co Ltd Zhaohui Sun.

Kemudian, Gubernur bertemu dengan Wali Kota Yantai Jiang Cheng beserta jajaran pemerintah kota, untuk memperkenalkan potensi wilayah masing-masing serta membahas peluang kerja sama ke depan. Terutama di bidang pengembangan pelabuhan dan pemanfaatan citra satelit untuk perencanaan wilayah dan mitigasi bencana.

Langkah ini juga merupakan kelanjutan dari kerja sama yang sudah dimulai pada forum Shandong International Friendship Cities Cooperation and Exchange Week yang menegaskan posisi Lampung sebagai provinsi yang siap berkolaborasi secara internasional demi kemajuan teknologi dan pembangunan.

Adapun yang menjadi isi pokok kerja sama tersebut meliputi penamaan satelit Lampung 1 sebagai simbol kemitraan strategis. Peningkatan kapasitas SDM Lampung di bidang penginderaan jauh dan teknologi luar angkasa, fasilitasi kunjungan ke fasilitas peluncuran satelit maritim di Tiongkok, dan pengembangan stasiun bumi di Lampung untuk penerimaan dan pengolahan data satelit.

Baca juga: Lampung siap jalin kolaborasi dengan Shandong untuk sektor pertanian modern

Baca juga: Penanaman modal asing di Lampung triwulan I 2025 Rp651,6 miliar

Baca juga: Presiden ajak China untuk investasi di sektor hilirisasi hingga teknologi

Pewarta :
Editor : Satyagraha
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.