Bandarlampung (ANTARA) - Realisasi investasi di Provinsi Lampung khusus untuk penanaman modal asing (PMA) pada triwulan I 2025 tercatat mencapai Rp651,6 miliar.
"Realisasi penanaman modal asing pada triwulan I 2025 mencapai Rp651,6 miliar. Dari investasi penanaman modal asing itu ada 389 proyek yang dilaksanakan di Lampung," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Provinsi Lampung Intizam di Bandarlampung, Jumat.
Ia melanjutkan, dari sebanyak 389 proyek yang dilaksanakan tersebut, telah dipekerjakan sebanyak 404 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) dan lima orang tenaga kerja asing (TKA).
"Realisasi penanaman modal asing berdasarkan sektor di triwulan I 2025 terbanyak berasal dari sektor industri makanan dengan nilai investasi mencapai Rp231 miliar, dengan penyerapan tenaga kerja lokal sebanyak 154 orang dari pelaksanaan 72 proyek," katanya.
Ia menjelaskan untuk sektor dengan realisasi yang cukup besar lainnya ada di sektor transportasi, gudang, serta telekomunikasi dengan jumlah investasi Rp136 miliar dengan 31 proyek yang berjalan, dan menyerap 33 tenaga kerja lokal.
Kemudian dari sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan dengan nilai investasi mencapai Rp128 miliar dengan jumlah pelaksanaan proyek sebanyak 32 unit.
"Sedangkan realisasi investasi penanaman modal asing bila dilihat berdasarkan wilayah yang memiliki realisasi tertinggi ada di Kabupaten Lampung Tengah dengan jumlah Rp298 miliar, jumlah proyek ada 46, dan penyerapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 33 orang sedangkan tenaga kerja asing hanya ada 3 orang," ucap dia.
Sedangkan untuk peringkat kedua ada di Kota Bandarlampung dengan nilai Rp163 miliar dengan jumlah proyek sebanyak 163 dan penyerapan tenaga kerja 50 orang untuk tenaga kerja lokal.
Kemudian, realisasi investasi dari penanaman modal asing di daerah lainnya meliputi di Kabupaten Lampung Barat sebanyak Rp9 juta, Lampung Selatan Rp44 miliar, Lampung Timur Rp66 miliar, Lampung Utara Rp1 miliar.
Lalu, realisasi penanaman modal asing di Kabupaten Mesuji Rp2,4 miliar, Pesawaran Rp49 juta, Pesisir Barat Rp16 miliar, Pringsewu Rp250 juta, Tanggamus Rp29 miliar, Tulang Bawang Rp13 miliar, Waykanan Rp15 miliar, dan Kota Metro Rp2 juta.
"Kemarin setiap kabupaten dan kota sudah dibagi-bagi untuk targetnya untuk triwulan selanjutnya dan untuk triwulan ini mereka juga sudah menyampaikan realisasinya," tambahnya.
Ia melanjutkan realisasi investasi penanaman modal asing berdasarkan negara penanam modal yang tertinggi berasal dari Singapura dengan jumlah Rp355 miliar, Malaysia Rp155 miliar, Jepang Rp64 miliar, dan Australia sebanyak Rp40 miliar.
Baca juga: Gubernur Lampung sebut hilirisasi potensi di desa jadi fokus utama
Baca juga: Apindo Lampung: Optimalisasi aset pemerintah daerah dapat dukung investasi
Baca juga: DJPb sebut Lampung perlu tambah investasi swasta tingkatkan PAD
