Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo mengatakan Koperasi Desa Merah Putih dapat berperan sebagai offtaker dari hasil panen petani di desa yang berada di daerah pertanian.
"Mengenai saat ini ada keluhan petani jagung karena tidak bisa terserap hasil panennya, ini akan segera terselesaikan melalui kehadiran Koperasi Desa Merah Putih," ujar Arief Prasetyo di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan peran offtaker tersebut dapat membuat Koperasi Desa Merah Putih lebih berperan dalam meningkatkan potensi perekonomian di pedesaan.
"Dengan Koperasi Desa Merah Putih diharapkan desa bisa makin berkembang ekonominya, dan desa bisa jadi sentra produksi, sebab koperasi menjadi offtaker. Setelah diterima hasil panen petani, komoditasnya ditaruh di gudang milik koperasi juga untuk selanjutnya diolah," katanya.
Selain itu, menurut dia, dengan peran Koperasi Desa Merah Putih yang dapat menjadi offtaker serta gerai penyedia bahan pangan, maka diharapkan ketersediaan pangan bagi masyarakat desa tetap terjaga.
"Presiden Prabowo ingin setiap koperasi desa nanti kalau yang berbasis di desa pertanian punya gudang alat pengering gabah, kalau dia desa perikanan punya tempat pendingin ikan kemudian untuk mobilisasi punya truk," ucap dia.
Secara keseluruhan, ia memastikan, kehadiran Koperasi Desa Merah Putih dapat memperkuat ketahanan pangan dari tingkat desa.
"Target pemerintah sebelum 28 Oktober sudah ada 80 unit Koperasi Desa Merah Putih yang 'mockup' dan beroperasi secara keseluruhan, sehingga sudah ada gudang penyimpanan komoditas di sana," tambahnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bapanas sebut Koperasi Desa Merah Putih bisa jadi offtaker hasil tani
