Madu Al Ghozali UMKM binaan BRI raup jutaan rupiah per bulan

id lampung, bri, bri umkm, umkm, madu al ghozali, madu hutan

Madu Al Ghozali UMKM binaan BRI raup jutaan rupiah per bulan

Yendra Apriyanto owner Madu Al Ghozali sedang menunjukan produk madu asli miliknnya (ANTARA/HO)

Bandarlampung (ANTARA) - Madu Al Ghozali merupakan salah satu pelaku UMKM binaan BRI sejak 2020 lalu, bahkan saat ini sudah sukses meraup cuan puluhan juta rupiah dalam satu bulan.

Owner Madu Al Ghozali Yendra Apriyanto mengatakan, usahanya ini merupakan salah satu pelaku UMKM binaan BRI.

Lokasi usaha yang terletak di Jalan Soekarno Hatta Nomor 27, Srengsem, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung,

Yendra mengatakan, awal mula merintis usah madu AL Ghozali ini, sejak COVID-19 atau tepat tahun 2020 silam. Pada saat itu, permintaan pembeli madu naik pesat lantaran memiliki berbagai khasiat untuk kesehatan.

Ia menjelaskan, memulai usaha madu rumahan yang dibelinya dari toko dan platform online, lalu memasarkannya melalui aplikasi pesan WhatsApp.

Ia melanjutkan, bahwa BRI merupakan lembaga yang sangat aktif dalam melakukan pembinaan UMKM.

"BRI sangat gencar membimbing kami, mulai dari pelatihan manajemen, pengemasan produk, hingga membuka akses pasar nasional dan internasional," ujarnya.

Awal mula prosesnya menjadi warga binaan BRI, ia menjelaskan, diajak oleh seorang rekannya yang merupakan dosen Universitas Bandar Lampung untuk mengikuti seminar UMKM Expo Brilian Preneur dan Rumah BUMN BRI di Bakauheni, Lampung Selatan, pada 2020.

Sejak saat itu, ia mendaftar sebagai peserta UMKM Expo Brilian Preneur BRI dan bergabung dalam grup binaan BRI.

Dari sana, wawasan Yendra mengenai madu dan strategi pemasaran semakin berkembang hingga akhirnya ia sukses menembus pasar nasional.

Ia pun memberi nama produk madunya Madu Al Ghozi, yang diambil dari bahasa Arab dengan arti "kebangkitan."

"Setelah saya pelajari dan tergabung dalam gruop binaan BRI kami sering diakusi dan mendapat berbagai edukasi dan informasi dari BRI untuk.mengembangkan UMKM."

"Alhamdulillah, pada tahun 2021 saya terpilih dalam event Bangga Buatan Indonesia 30 Champion di seluruh Lampung. Saya juga diundang dalam event Expo Brilian Preneur BRI di Jakarta. Banyak sekali pelatihan yang diberikan BRI kepada UMKM binaannya, dan semua biayanya ditanggung oleh BRI," katanya..

Yandra menjual madunya di event-event BRI dan memasarkan madunya secara online melalui WhatsApp, Facebook, Instagram, dan Shopee.

Selain itu madu Al Ghozi milik Yendra telah dipasarkan di sejumlah supermaket dan ia membentuk tim pemasaran.

Adapun harga madu yang ia jual bervariasi, mulai dari Rp 35 ribu untuk kemasan 150 gram hingga Rp180 ribu untuk kemasan 1.050 gram.

Berkat ketekunannya, bisnisnya kini sukses hingga tingkat nasional. Ia bahkan sering diundang dalam berbagai acara bersama kementerian.

"Berkat BRI, kini brand Madu Al Ghozi dan nama saya dikenal hingga mancanegara melalui program business matching," ujarnya.

Ia mengatakan, melalui pembinaan BRI, sering dipertemukan dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata, dan beberapa menteri lainnya, termasuk pemilik pasar besar. Ini bukti bahwa BRI serius dalam mencarikan pasar bagi UMKM.

Selain itu, BRI juga kerap mengikutsertakan Madu Al Ghozi dalam berbagai pameran dan expo, baik nasional maupun internasional.

Dalam event expo, BRI bukan hanya menyediakan tempat display, tetapi juga mendatangkan calon pembeli, baik dari dalam maupun luar negeri.

Satu di antara program yang dirasakan manfaatnya adalah pelatihan digitalisasi.

"Pelatihan digital, pembuatan brand, desain pemasaran yang kami ikuti sangat membantu dalam meningkatkan pemasaran online. Selain itu, akses pasar yang langsung, seperti bertemu calon buyer, sangat berpengaruh bagi bisnis," jelasnya.