Ogan Komering Ulu, Sumsel (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) IV Tanjungkarang memetakan Daerah Perhatian Khusus (Dapsus) di lintas wilayah kerjanya di mana delapan titik merupakan daerah rawan longsor.
Pelaksana tugas Executive Vice President KAI Divre IV Tanjungkarang Mohamad Ramdany dalam keterangan tertulisnya di Baturaja, Kabupaten OKU, Sumsel, Senin, mengatakan bahwa pemetaan tersebut dilakukan menyambut masa Angkutan Lebaran 2025.
Dia mengatakan dalam pemetaan setidaknya terdapat 17 titik Dapsus dengan rincian delapan titik rawan longsor, enam titik amblesan, dua titik banjir dan satu titik bangunan hikmat rawan.
Salah satu penyebab adanya titik rawan adalah karena adanya alih fungsi lahan di sekitar jalur rel KA seperti lahan yang sebelumnya ditanami pohon keras menjadi perkebunan.
Terkait hal itu, KAI bersikap proaktif dalam penyelesaian potensi bahaya sekaligus memastikan ketersediaan dan kegunaan seluruh perangkat penanganan kondisi darurat untuk memastikan perjalanan kereta api aman dan lancar.
KAI Divre IV menyiagakan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) guna mengantisipasi banjir dan ambles di titik-titik Dapsus yaitu Stasiun Baturaja, Martapura, Kotabumi, Rejosari dan Tanjungkarang.
Dia menambahkan pada masa angkutan Lebaran tahun ini pihaknya juga menyiapkan ratusan personel keamanan terdiri atas 46 personel Polsuska, 13 Babin Polsuska dan 241 241 personel.
Personel keamanan tersebut melakukan pengamanan di dalam KA, stasiun, maupun secara mobile melaksanakan patroli di jalur KA dan objek-objek penting lainnya, seperti depo lokomotif dan kereta dengan total petugas 304 orang.
Dalam tugasnya, personel keamanan juga tetap menjalin komunikasi dengan unsur-unsur keamanan TNI-Polri di sepanjang jalur KA.
Selain itu, Divre IV Tanjungkarang pun menyiapkan petugas penilik jalan (PPJ) ekstra, penjaga jalan lintas (PJL) ekstra, dan petugas posko daerah khusus ekstra.
Petugas tersebut disiagakan untuk mengamankan sekaligus memantau apabila terjadi kondisi yang dapat menghambat perjalanan kereta api.
Bahkan, Divre IV Tanjungkarang menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bandar Lampung untuk melakukan tes kesehatan dan narkoba terhadap seluruh pekerja serta Awak Sarana Perkeretaapian (ASP) yang terdiri dari masinis, asisten masinis, petugas layanan kereta, teknisi kereta api dan Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA).
Pemeriksaan kesehatan dan tes narkoba dilakukan guna memberikan jaminan keamanan dan keselamatan perjalanan kereta api kepada para pelanggan KA, terutama untuk menyambut angkutan Lebaran 2025.
"Kegiatan ini bertujuan untuk meyakinkan pelanggan KA bahwa kru yang sedang berdinas benar-benar dalam kondisi sehat dan dalam performa terbaiknya sebagai garda terdepan perusahaan yang melayani penumpang secara langsung," ujarnya.