Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro, Lampung menyatakan sebanyak 390 orang kader tim pendamping keluarga (TPK) yang tersebar di kota tersebut dapat membantu menekan angka stunting.
"Di sini ada sebanyak 390 orang kader tim pendamping keluarga yang tersebar di seluruh Kota Metro. Para kader ini akan terus melakukan pendataan, pengawasan hingga observasi untuk mendeteksi lebih awal tumbuh kembang balita yang ada di lingkungan masyarakat, agar dapat segera tertangani lebih cepat bila ada indikasi stunting," kata Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin di Metro, Kamis.
Ia mengatakan hal tersebut dilakukan juga sebagai upaya untuk menekan angka stunting di wilayahnya.
"Tak hanya itu, pemerintah melalui program inovasi Jaringan Masyarakat Peduli Anak dan Ibu (JAMAPAI) dan home care juga terus memantau ibu hamil di sini untuk memastikan asupan gizi untuk ibu maupun bayi tercukupi," ucap dia.
Dia menjelaskan pemerintah akan terus berupaya menekan angka stunting dan menciptakan masyarakat yang sehat dan sejahtera serta mewujudkan generasi emas Metro cemerlang.
"Pemerintah daerah akan terus menekan angka stunting dimulai dari keluarga yang berkualitas dan mempersiapkan semua yang dimulai sejak dini seperti mempersiapkan remaja dengan baik, pra-kontrasepsinya dipersiapkan, ketika mengandung dipersiapkan dengan baik dan direncanakan agar menjadi keluarga yang berkualitas," tambahnya.
Menurut dia, Kota Metro telah mendapatkan penghargaan sebagai kota terbaik pertama dalam penilaian kinerja delapan aksi konvergensi stunting tingkat Provinsi Lampung tahun 2024 atas keberhasilan menekan angka stunting.
"Sebelumnya angka stunting di Metro pada 2019-2020 mencapai kisaran 25 persen, kini di 2024 telah tercatat sebesar 7,1 persen. Jadi akan terus dilakukan upaya-upaya menurunkan angka stunting di Metro," ujar dia lagi.