Selama 2023. Dinkes Pesisir Barat tangani 238 kasus TB

id Pesisir Barat ,Dinkes ,tuberkulosis

Selama 2023. Dinkes Pesisir Barat tangani 238 kasus TB

Puskesmas rawat inap kabupaten Pesisir Barat. (ANTARA/Riadi Gunawan)

Jika manusia sekitar yang imunitas atau daya tahan tubuhnya sedang menurun, tentunya sangat berisiko tinggi untuk tertular dan menjadi kasus TB, ujar dia

Pesisir Barat (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung mencatat ada sebanyak 238 kasus tuberkulosis (TB) di daerah itu selama tahun 2023.

Plt Kepala Dinas kesehatan Pesisir Barat, Suryadi, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Kamis, mengatakan seluruh kasus TB tersebut sudah ditangani di puskesmas dan rumah sakit setempat.

"Untuk jumlah kasus TB terhitung sejak Januari hingga Desember 2023 sebanyak 238 orang," kata Suryadi.

Dia mengatakan
dari total jumlah penderita TB di Kabupaten Pesisir Barat seluruhnya ditangani dan diobati di puskesmas yang ada di daerah itu.

"Penderita tersebar di satu RSUD dan 11 puskesmas," katanya.

Dengan tingginya kasus TB, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap penularan.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap penyakit TB, karena masih tingginya kasus tersebut," kata dia.

Ia mengatakan, perlu peran semua masyarakat, instansi, dan organisasi yang peduli dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit TB yang merupakan penyakit menular.

Dia menambahkan kasus tuberkulosis itu cara penularannya hampir sama dengan COVID-19, yakni melalui percikan ludah atau dahak.

"Penderita TB yang mengandung kuman TB, lalu menyebar ke udara, dan dihirup oleh orang-orang yang berada di sekitar. Jika manusia sekitar yang imunitas atau daya tahan tubuhnya sedang menurun, tentunya sangat berisiko tinggi untuk tertular dan menjadi kasus TB," ujar dia.

Suryadi meminta kepada masyarakat yang mempunyai gejala TB, seperti batuk berdahak dua pekan atau lebih sebagai gejala utama, agar segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Ia mengharapkan masyarakat ikut aktif dalam menemukan kasus atau penderita TB, dengan cara semua orang yang menderita batuk berdahak segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Karena itu dapat segera diperiksa dan bila hasilnya positif terkena TB segera dapat diobati secara gratis di fasilitas pelayanan milik pemerintah.

"Karena TB merupakan penyakit menular langsung, sehingga harus ditemukan orang yang menderita TB dan diobati supaya tidak menularkan kepada orang di sekitarnya," katanya.