BPJN: 10 ruas jalan nasional di Lampung rawan banjir dan longsor
Untuk empat ruas yang rawan banjir meliputi ruas 017 di Simpang Tiga Teluk Ambon-KM 10 Panjang Kota Bandarlampung, ruas 018 di KM 10 Panjang-Batas Kota Bandarlampung, katanya
Bandarlampung (ANTARA) - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung telah mengidentifikasi 10 ruas jalan nasional di daerah tersebut yang rawan banjir serta longsor menjelang periode libur akhir tahun.
"Mengenai beberapa lokasi rawan bencana yang bisa menghambat perjalanan masyarakat di periode libur akhir tahun ini karena melintasi ruas jalan nasional, kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengantisipasi lebih awal," ujar Kepala BPJN Lampung Susan Novelia di Bandarlampung, Sabtu.
Pihaknya pun telah mengidentifikasi ada 10 ruas jalan nasional di daerah itu yang rawan bencana, meliputi empat ruas rawan banjir dan enam ruas rawan longsor.
"Untuk empat ruas yang rawan banjir meliputi ruas 017 di Simpang Tiga Teluk Ambon-KM 10 Panjang Kota Bandarlampung, ruas 018 di KM 10 Panjang-Batas Kota Bandarlampung," katanya.
Selanjutnya, kata dia, di KM 107+800 dan KM 109+300 yaitu di ruas Simpang Bujung Tenuk, Kabupaten Tulang Bawang, sampai Batas Kabupaten Lampung Tengah dengan Lampung Timur, serta Simpang Bujung Tenuk hingga Terbanggi Besar.
Sedangkan untuk enam ruas rawan longsor, yaitu ada di ruas 027 Krui-Biha di Kabupaten Pesisir Barat, ruas 028 Biha-Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat, ruas 029 Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat-Sanggi Kabupaten Tanggamus, dan ruas 030 Sanggi-Wonosobo.
"Kemudian dua ruas lainnya ada di ruas 024 Batas Provinsi Bengkulu-Pugung Tampak, Kabupaten Pesisir Barat, dan ruas 025 Pugung Tampak-Simpang Gunung Kemala," kata Susan.
Menurut dia, di ruas jalan Lintas Timur, Lintas Tengah, dan Lintas Barat, semua telah ditempatkan peralatan dan petugas posko untuk membantu pengguna jalan saat melewati titik-titik rawan banjir serta longsor.
"Dengan adanya identifikasi lokasi paling rawan longsor dan banjir ini bisa mengurangi dampak bencana, sekaligus mengantisipasi hal-hal yang bisa menghambat pengguna jalan," ujar Susan Novelia.
"Mengenai beberapa lokasi rawan bencana yang bisa menghambat perjalanan masyarakat di periode libur akhir tahun ini karena melintasi ruas jalan nasional, kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengantisipasi lebih awal," ujar Kepala BPJN Lampung Susan Novelia di Bandarlampung, Sabtu.
Pihaknya pun telah mengidentifikasi ada 10 ruas jalan nasional di daerah itu yang rawan bencana, meliputi empat ruas rawan banjir dan enam ruas rawan longsor.
"Untuk empat ruas yang rawan banjir meliputi ruas 017 di Simpang Tiga Teluk Ambon-KM 10 Panjang Kota Bandarlampung, ruas 018 di KM 10 Panjang-Batas Kota Bandarlampung," katanya.
Selanjutnya, kata dia, di KM 107+800 dan KM 109+300 yaitu di ruas Simpang Bujung Tenuk, Kabupaten Tulang Bawang, sampai Batas Kabupaten Lampung Tengah dengan Lampung Timur, serta Simpang Bujung Tenuk hingga Terbanggi Besar.
Sedangkan untuk enam ruas rawan longsor, yaitu ada di ruas 027 Krui-Biha di Kabupaten Pesisir Barat, ruas 028 Biha-Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat, ruas 029 Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat-Sanggi Kabupaten Tanggamus, dan ruas 030 Sanggi-Wonosobo.
"Kemudian dua ruas lainnya ada di ruas 024 Batas Provinsi Bengkulu-Pugung Tampak, Kabupaten Pesisir Barat, dan ruas 025 Pugung Tampak-Simpang Gunung Kemala," kata Susan.
Menurut dia, di ruas jalan Lintas Timur, Lintas Tengah, dan Lintas Barat, semua telah ditempatkan peralatan dan petugas posko untuk membantu pengguna jalan saat melewati titik-titik rawan banjir serta longsor.
"Dengan adanya identifikasi lokasi paling rawan longsor dan banjir ini bisa mengurangi dampak bencana, sekaligus mengantisipasi hal-hal yang bisa menghambat pengguna jalan," ujar Susan Novelia.