Bandung (ANTARA) - Tantangan Industri migas sangat kompleks, sehingga PT Pertamina sebagai pengelola industri minyak dan gas (migas) nasional membutuhkan kolaborasi dan dukungan semua stakeholder, di antaranya jurnalis atau pers.
"Mengelola Industri migas tidak mudah, karena terkait banyak hal. Dinamika industri migas tantangannya kompleks. Inilah di sini kita berkumpul, bertukar pikiran, saling kenal untuk membangun industri migas yang kondusif," kata Senior Manager Relation Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa Agus Supriyanto, di Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (24/10) pada acara Media Gathering diselenggarakan Pertamina PHE ONWJ, Pertamina PHE OSES, dan Pertamina EP.
Tema acara Media Gathering ini adalah Sustainable Colaboration.
Narasumber pada acara ini Evy Rofraida Senior Manager External Communication & Stakeholder Relation Subholding Upstream Pertamina yang hadir secara online, Hari Setyono selaku Manager Communication, Relation & CID Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa, seluruh tim Communication, Relation & CID dari Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa, dan puluhan jurnalis Jawa Barat, DKI Jakarta, Kepulauan Seribu, dan Provinsi Lampung.
Agus Supriyanto menjelaskan tentang Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa.
Menurut dia, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa mengelola tiga zona operasi. Zona 6 wilayah operasi PHE OSES, Zona 5 wilayah operasi PHE ONWJ, dan Zona 7 wilayah operasinya PEP Asset 3.
"Kegiatannya adalah eksplorasi dan produksi migas," ujarnya.
Agus Supriyanto menyebutkan, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa sampai dengan September 2023 merealisasikan produksi minyak sebanyak 55.320 BOPD, realisasi produksi gas 360.32 MMSCFD.
"Kami menyumbang 10 persen produksi migas nasional," ujarnya pula.
Baca juga: BPH Migas-Pertamina pastikan ketersediaan Pertalite di wilayah Lampung
Baca juga: Kilang Pertamina Plaju raih penghargaan Proklim KLHK 2023