2.169 titik panas periode Januari-8 Oktober 2023 di Riau

id karhutla riau,gubernur riau,kebakaran lahan,satgas karhutla

2.169 titik panas periode Januari-8 Oktober 2023 di Riau

Ilustrasi: Sejumlah petugas gabungan dari Manggala Agni dan TNI memadamkan api akibat kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di Desa Tarai Bangun seluas 1 hektare lebih yang terjadi sejak Senin (28/8) hingga Selasa (29/8) aktivitas pemadaman masih berlanjut. Antara/Ho-Manggal Agni Riau.

Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau Syamsuar mengatakan pada Januari hingga 8 Oktober 2023 ada 2.169 titik api di provinsi tersebut yang menghanguskan lahan seluas 2.029,15 hektare akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah itu. 

"Dari 2.029,15 hektare lahan terbakar di Riau tersebut tersebar di kabupaten dan kota, dengan Kabupaten Rokan Hulu sebanyak 50,6 hektare lahan terbakar, kemudian Kabupaten Rokan Hilir 238 hektare," katanya dalam rilis diterima di Pekanbaru, Senin. 

Selain itu lahan terbakar di Kota Dumai seluas 115,67 hektare, Bengkalis 398,29 hektare, Meranti 39,05 hektare, Siak 50,06 hektare, Pekanbaru 45,97 hektare, Kampar 193,09 hektare, Pelalawan 261,73 hektare, Indragiri Hulu 349,34 hektare, Indragiri Hilir 258,85 hektare, dan Kabupaten Kuantan Singingi 28,5 hektare.

Berdasarkan data BPBD Riau, kata dia, hingga kini karhutla di Sungai Raya dan Sekip Hilir, Kabupaten Indragiri Hulu, sudah tidak ada titik api dan saat ini sedang dilakukan pendinginan.

"Pemprov Riau tetap berupaya memadamkan api dengan melalui pembentukan dan mengaktifkan posko Satgas Karhutla di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta posko lapangan di lokasi karhutla," katanya.

Selain itu menyiagakan seluruh sumber daya manusia dan sarana prasarana penanggulangan kebakaran hutan dan lahan seperti alat berat eskavator, mesin pompa pemadam, selang, kendaraan operasional, membangun sekat kanal, embung, menara pemantau api, dan lain-lain.

Ia menyebutkan semua sarana prasarana tersebut harus berfungsi dengan baik, serta menyiapkan anggaran rutin dan biaya tanggap darurat untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran.

"Satgas Karhutla gencar melakukan deteksi dini melalui aplikasi dashboard Lancang Kuning, Sipakar Riau, Sipongi KLHK, pantauan hotspot BMKG," katanya.

Pemprov Riau, kata dia, juga langsung melakukan pengecekan lapangan titik panas yang terpantau di aplikasi serta melakukan penanganan secara cepat. Jika ditemukan titik api diupayakan pemadaman sedini mungkin agar tidak membesar dan meluas.

Selain itu meningkatkan patroli rutin dan patroli udara dengan menggunakan helikopter serta sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar.

"Pemprov Riau terus berupaya meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan terkait seperti Forkompimda, TNI, Polri, dunia usaha, tokoh masyarakat, adat, agama, akademisi, media massa, dan masyarakat," katanya.

Upaya lain yakni menjaga tinggi muka air tanah melalui pembuatan sekat kanal, menjaga ketersediaan sumber air dengan pembuatan embung, serta melakukan upaya pembasahan lahan gambut, terutama di wilayah rawan karhutla dengan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

Terakhir, memberikan bantuan peralatan dan perlengkapan karhutla serta dukungan anggaran operasional penanggulangan karhutla. Memperkuat Satgas Karhutla Riau dengan dua helikopter patroli (PK-RTX dan PK-ZGD), dua helikopter water bombing (C-FIZA dan N332N), satu pesawat TMC (Pilatus PC-6).

"Kita perlu terus mewaspadai arah angin yang mengarah dari tenggara ke barat laut-utara yang berpotensi mengirimkan asap ke wilayah Provinsi Riau sampai ke Malaysia dan Singapura. Kami terus berupaya dalam mengendalikan karhutla di Riau, bahkan potensi personel yang siap ditugaskan sesuai kebutuhan sebanyak 17.764 orang," kata Syamsuar. 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lebih dari 2.000 hektare lahan terbakar di Riau hingga 8 Oktober 2023