Jakarta (ANTARA) -
Terkait kepemilikan sebilah pisau itu, belum bisa diidentifikasi karena kebetulan ditemukan di lokasi kejadian, kata Leonardus.
"Kami belum bisa memastikan kepemilikan pisau tersebut karena sidik jari korban juga rusak akibat terbakar," kata dia.
Menurut dia, kasus yang telah dilaporkan ke Mapolsek Makasar itu masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.
"Upaya pertama yang dilakukan menerima laporan, yang kedua mendatangi TKP, dan telah dilaksanakan olah TKP, yang ketiga membawa korban ke Rumah Sakit (RS) Polri untuk dilanjutkan visum et repertum dan juga autopsi," paparnya.
Leonardus menuturkan korban ditemukan tewas dalam kondisi tubuh terbakar pada Minggu malam (24/9) sekitar pukul 19.40 WIB.
Namun, demikian pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kematian korban yang masih duduk di bangku SMA di wilayah Halim itu.
Sebelumnya, anak seorang Perwira Menengah (Pamen) TNI ditemukan tewas terbakar di Pos Spion (Ujung Landasan 24) Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Minggu (24/9) malam.
"Iya betul dan masih dalam proses penyelidikan. Korban merupakan putra dari Pamen TNI," kata Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI Adrian P Damanik ketika dikonfirmasi di Jakarta, Senin.
Menurut dia, kasus kematian pemuda tersebut tengah diselidiki Polres Metro Jakarta Timur (Jaktim).
Adrian mengaku belum bisa menyampaikan informasi detail terkait penyebab atau motif terjadinya insiden tersebut.
"Belum (diketahui penyebabnya) masih kita selidiki dengan bantuan rekan-rekan dari Polres Jaktim," ujarnya.