Jakarta (ANTARA) - Hasil survei Politika Research & Consulting (PRC) pada September mencatat bahwa elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil (RK) unggul dengan meraih elektabilitas tertinggi dalam tiga kali simulasi.
Ganjar-RK selalu menang ketika disimulasikan dengan Prabowo-Erick Thohir, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
“Dengan kajian yang kami miliki di kantor PRC, kami mensimulasikan misalnya Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil, kemudian Prabowo Subianto dengan Erick Thohir, Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar,” kata Direktur Eksekutif PRC Rio Prayogo dalam rilis survei "Peta Politik Jawa Timur Pasca-Deklarasi AMIN", sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube Politika Research & Consulting, di Jakarta, Minggu.
Pada simulasi pertama, pasangan Ganjar-RK meraih 40,3 persen, diikuti Prabowo-Erick Thohir (30,8 persen), Anies-Muhaimin (18,6 persen). Dalam simulasi pertama tersebut, jumlah responden yang belum memutuskan sebanyak 4,7 persen dan tidak tahu/tidak menjawab 5,7 persen.
Di simulasi kedua, elektabilitas Ganjar-RK semakin kokoh di posisi pertama dengan meraih 42,3 persen, sementara itu elektabilitas Prabowo-Gibran Rakabuming Raka 26,8 persen, dan Anies-Muhaimin 19 persen. Jumlah responden yang belum memutuskan pilihan sebanyak 5,8 persen, tidak tahu/tidak menjawab 6,1 persen.
Pada simulasi ketiga, elektabilitas Ganjar-RK semakin tidak terbendung dengan meraih 42,6 persen, diikuti Prabowo-Gibran yang melorot raihan elektabilitasnya menjadi 26,4 persen, lalu Anies-Muhaimin dengan 19,3 persen. Jumlah responden yang belum memutuskan sebanyak 5,6 persen, dan tidak tahu/tidak menjawab 6,2 persen.
Survei PRC juga membuat simulasi tujuh nama bakal cawapres, hasilnya adalah Ridwan Kamil menempel elektabilitas Erick Thohir yang menempati urutan pertama. Dalam simulasi tersebut, RK meraih 16,4 persen, Erick Thohir 16,8 persen, Muhaimin Iskandar 15,4 persen, Sandiaga Uno 12,6 persen.
Lalu Gibran Rakabuming 10,8 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 10 persen, Airlangga Hartarto 1,2 persen, dan responden yang tidak tahu/tidak menjawab sebesar 16,8 persen.
Survei tersebut juga menyebutkan bahwa sebanyak 65 persen responden menilai penting sosok cawapres bagi responden untuk menentukan pilihan di Pilpres. Sebanyak 21,3 persen menyatakan sangat penting, yang menyatakan tidak penting sebanyak 8,8 persen.
Survei PRC dilakukan pada 7--12 September 2023 dengan populasi survei yang terdiri atas warga negara Indonesia berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Pengambilan sampel dilakukan terhadap 1.200 responden melalui wawancara tatap muka, dengan margin of error sekitar 2,7 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.