Gauff raih gelar Grand Slam pertama lewat kemenangan US Open
Jakarta (ANTARA) - Petenis putri muda Amerika Serikat Coco Gauff meraih gelar Grand Slam perdananya usai memenangkan babak final melawan Aryna Sabalenka (Belarus) di turnamen US Open 2023, Minggu WIB.
Gauff menampilkan permainan yang berani di lapangan Stadion Arthur Ashe, New York, AS, untuk menang 2-6, 6-3, 6-2 dalam waktu 2 jam 6 menit atas unggulan dua tersebut dengan heroik.
Unggulan keenam dari Florida itu melaju ke final sebagai petenis yang tidak diunggulkan. Terlebih, Sabalenka juga akan menjadi petenis putri nomor satu dunia pekan depan.
Kemenangan tersebut melengkapi perubahan haluan yang luar biasa bagi Gauff yang sempat merasa putus asa setelah tersingkir pada putaran pertama Wimbledon pada Juli.
Namun, petenis berusia 19 tahun itu bangkit kembali untuk memenangkan gelar di Washington dan Cincinnati, dan kini meraih kemenangan terbesar dalam kariernya, setelah kekalahan telak di final Grand Slam pertamanya di French Open tahun lalu.
"Ini sangat berarti bagi saya. Saya merasa sedikit terkejut saat ini. Kekalahan di French Open (tahun lalu) membuat saya patah hati. (Kemenangan di US Open) Ini menjadikan momen ini lebih manis dari yang dapat saya bayangkan," kata Gauff, dikutip dari AFP.
Gauff, remaja ketiga Amerika yang menjuarai US Open setelah Tracy Austin dan Serena Williams, juga memanfaatkan pidato kemenangannya untuk berterima kasih kepada mereka yang meragukan bakatnya.
"Sejujurnya terima kasih kepada orang-orang yang tidak percaya padaku. Bagi mereka yang mengira menyiramkan air ke api saya, tetapi yang terjadi mereka justru menyiramkan gas ke api saya dan (semangat) saya terbakar sangat terang saat ini," ujar dia.
Sementara itu, Sabalenka mengatakan banyak melakukan kesalahan di partai final dan pertarungan sesungguhnya terjadi di dalam dirinya. Meski demikian, Sabalenka mengatakan Gauff pantas untuk menyabet gelar juara karena performanya yang luar biasa.
"Dia sungguh luar biasa hari ini," kata Sabalenka tentang Gauff.
"Tetapi pada set kedua saya mungkin mulai berpikir berlebihan dan karena itu saya mulai seperti kehilangan kekuatan. Kemudian dia mulai bergerak lebih baik dan saya mulai gagal dalam banyak pukulan mudah," kata Sabalenka.
Sementara itu, babak final tunggal putra US Open akan mempertemukan unggulan kedua Novak Djokovic (Serbia) kontra unggulan ketiga Daniil Medvedev (Rusia). Babak pamungkas itu akan ditayangkan pada Senin (11/9) WIB.
Gauff menampilkan permainan yang berani di lapangan Stadion Arthur Ashe, New York, AS, untuk menang 2-6, 6-3, 6-2 dalam waktu 2 jam 6 menit atas unggulan dua tersebut dengan heroik.
Unggulan keenam dari Florida itu melaju ke final sebagai petenis yang tidak diunggulkan. Terlebih, Sabalenka juga akan menjadi petenis putri nomor satu dunia pekan depan.
Kemenangan tersebut melengkapi perubahan haluan yang luar biasa bagi Gauff yang sempat merasa putus asa setelah tersingkir pada putaran pertama Wimbledon pada Juli.
Namun, petenis berusia 19 tahun itu bangkit kembali untuk memenangkan gelar di Washington dan Cincinnati, dan kini meraih kemenangan terbesar dalam kariernya, setelah kekalahan telak di final Grand Slam pertamanya di French Open tahun lalu.
"Ini sangat berarti bagi saya. Saya merasa sedikit terkejut saat ini. Kekalahan di French Open (tahun lalu) membuat saya patah hati. (Kemenangan di US Open) Ini menjadikan momen ini lebih manis dari yang dapat saya bayangkan," kata Gauff, dikutip dari AFP.
Gauff, remaja ketiga Amerika yang menjuarai US Open setelah Tracy Austin dan Serena Williams, juga memanfaatkan pidato kemenangannya untuk berterima kasih kepada mereka yang meragukan bakatnya.
"Sejujurnya terima kasih kepada orang-orang yang tidak percaya padaku. Bagi mereka yang mengira menyiramkan air ke api saya, tetapi yang terjadi mereka justru menyiramkan gas ke api saya dan (semangat) saya terbakar sangat terang saat ini," ujar dia.
Sementara itu, Sabalenka mengatakan banyak melakukan kesalahan di partai final dan pertarungan sesungguhnya terjadi di dalam dirinya. Meski demikian, Sabalenka mengatakan Gauff pantas untuk menyabet gelar juara karena performanya yang luar biasa.
"Dia sungguh luar biasa hari ini," kata Sabalenka tentang Gauff.
"Tetapi pada set kedua saya mungkin mulai berpikir berlebihan dan karena itu saya mulai seperti kehilangan kekuatan. Kemudian dia mulai bergerak lebih baik dan saya mulai gagal dalam banyak pukulan mudah," kata Sabalenka.
Sementara itu, babak final tunggal putra US Open akan mempertemukan unggulan kedua Novak Djokovic (Serbia) kontra unggulan ketiga Daniil Medvedev (Rusia). Babak pamungkas itu akan ditayangkan pada Senin (11/9) WIB.