Pesisir Barat targetkan prevalensi stunting 14 persen tahun ini

id Pesisir Barat ,Penurunan Stunting ,Pemkab Pesibar

Pesisir Barat targetkan prevalensi stunting 14 persen tahun ini

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Pesisir Barat Budi Wiyono. (ANTARA/Riadi Gunawan)

Pesisir Barat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesisir Barat, Lampung, menargetkan penurunan kasus Stunting di daerah itu mencapai prevalensi 14 persen di tahun 2023.

"Saya targetkan pada tahun ini 14 persen, mengingat pada tahun kemarin itu 16 persen, terus tahun 2021 itu 19 persen, jadi ada tren penurunan dari tahun ke tahun, itu tiga persen," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Pesisir Barat, Budi Wiyono, di Krui, Rabu.

Ia mengatakan target tersebut menjadi acuan semangat bagi seluruh petugas yang menangani kasus stunting di Pesisir Barat.

"Biar tahun besok atau 2024 kita melebihi target yang ditetapkan nasional, biar ada rasa semangat lah untuk percepatan penurunan kasus stunting," ujarnya.

Ia optimis dengan panduan aturan yang ada dan melihat kinerja dari seluruh dinas terkait, target penurunan stunting menjadi 14 persen bisa diraih.

"Rekomendasi seluruh stakeholder bisa terintegrasi, berkontribusi untuk menurunkan angka stunting. Misalnya dari Dinas Kesehatan memberikan makanan tambahan, terus kemudian dari Dinas Sosial itu tentang apa bantuan-bantuan sosial kepada keluarga harapan," katanya.

Ia memaparkan dari hasil analisis situasi di Pesisir Barat, tak hanya dari DP3AKB yang berperan dalam menurunkan angka stunting, tapi juga dinas lainnya seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan (Disdik).

Selain itu, menurutnya, masyarakat sekitar juga harus ikut berperan untuk membantu keluarga berisiko stunting, seperti masyarakat yang mampu memberikan makanan tambahan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Pihaknya mencatat hanya 30 kasus stunting saat ini. oleh karena itu ia sangat optimis penurunan kasus stunting di wilayah tersebut bisa dicapai.

"Untuk Tahun 2022 itu sekitar 50 kasus, kemudian di tahun 2023 itu dari Januari sampai di bulan Agustus ,sekitar kemarin itu, 25 sampai 30 kasus. Tapi jumlah di data itu bisa dilihat di Dinas Kesehatan," katanya.