Polres Pesisir Barat bentuk tim siaga penanganan karhutla

id Polres Pesisir Barat,Bentuk tim siaga karhutla,Pesisir barat

Polres Pesisir Barat bentuk tim siaga penanganan karhutla

Wakapolres Pesisir Barat, Kompol Rafli Yusuf Nugraha, saat diwawancarai di Krui (ANTARA/Riadi Gunawan)

Pesisir Barat (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Pesisir Barat, Polda Lampung, membentuk tim siaga penanggulangan dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah tersebut.

"Kita membentuk tim, yang nantinya kita akan diterjunkan di titik-titik rawan karhutla," kata Wakapolres Pesisir Barat, Kompol Rafli Yusuf Nugraha, di Krui, Senin.

Ia mengatakan untuk saat ini pihaknya bersama TNI, BPBD, dinas terkait, dan masyarakat bersama-sama berupaya dalam penanganan dan penanggulangan karhutla di wilayah tersebut.
 
"Kita sama-sama melakukan upaya pencegahan di beberapa titik yang kita indikasi akan terjadinya kebakaran," kata dia.

Ia juga menjelaskan, fenomena yang terjadi saat ini adalah cuaca ekstrem  dimana memang terjadi di beberapa belahan Negara Asia seperti Bangladesh, Myanmar, yang mencapai suhu 44 derajat Celcius.

"Kita pernah cek suhu tertinggi di wilayah Pesisir Barat di angka 35 derajat Celcius," katanya.

Dari fenomena El Nino yang berada di hembusan di Samudra Pasifik, kata dia, dimana cuaca begitu terasa hangat.

"Efek yang timbul di wilayah Pesisir Barat, yakni kebakaran hutan dan lahan, dimana ada beberapa titik yang berdampak," ujar dia.
 
Untuk mengantisipasi hal tersebut, kata dia lagi, pihaknya mengajak warga untuk berperan aktif dalam pencegahan sejak dini, yaitu dengan cara tidak melakukan pembakaran lahan.

"Saya tekankan agar tidak ada masyarakat yang melakukan pembakaran lahan. Sekarang ini kita dihadapkan dengan cuaca panas yang ekstrem. Jika melakukan pembakaran maka api akan mudah menyebar," katanya pula.

Ia berharap masyarakat tidak lagi melakukan kebiasaan membakar hutan jika tidak diperlukan, dan jika ingin membakar harus dikendalikan agar api pembakaran tidak melebar dan menyebar luas.

"Kepada masyarakat kiranya dapat bergandengan tangan dengan pemerintah untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya karhutla," ujarnya.

Apabila terjadi insiden tersebut, secepatnya melaporkan kepada pihak terkait, dan ia mengajak masyarakat untuk mengawasi lahan yang sering menjadi titik munculnya titik api, 

"Apabila muncul titik api yang masih kecil cepat lakukan pemadaman, agar tidak menyebar menjadi besar," kata dia pula.