Isoman saat endemi COVID-19, ini saran IDI

id idi,ikatan dokter indonesia,pemakaian masker,isoman,endemi,pandemi,endemi covid 19,pandemi covid 19,covid 19,pb idi

Isoman saat endemi COVID-19, ini saran IDI

Arsip foto - Stiker terpasang di rumah warga yang menjalani isolasi mandiri di Perumahan Unitex, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (7/2/2022). )ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/rwa/aa)

Jakarta (ANTARA) - Ketua Satgas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia DR. dr. Erlina Burhan, Sp.P(K) memberikan kiat bagi masyarakat untuk menyikapi COVID-19 pada masa endemi, mulai dari pemakaian masker hingga isolasi mandiri (isoman) ketika terdeteksi positif.

"Jadi memang pada situasi endemi, gejala-gejala COVID-19 ini sudah dianggap seperti flu biasa," kata Erlina pada jumpa pers daring, Kamis.

Presiden Joko Widodo resmi mencabut status pandemi COVID-19 di Indonesia dan menggantinya dengan status endemi pada Rabu (21/6). Keputusan itu, kata Presiden Jokowi, diambil pemerintah dengan mempertimbangkan angka kasus konfirmasi harian COVID-19 yang mendekati nihil.

Erlina menilai perlu banyak edukasi kepada masyarakat agar dapat bertindak dengan tepat saat menghadapi virus SARS-CoV-2 setelah perubahan status dari pandemi menjadi endemi.

Erlina menjelaskan isoman tidak lagi diperlukan bila seseorang terinfeksi COVID-19, dengan catatan, gejala yang dialami masih masuk dalam kategori ringan, seperti flu atau batuk. Orang positif COVID-19 dengan gejala ringan masih diperbolehkan beraktivitas seperti biasa dan harus memakai masker serta tidak melepasnya bila berada dengan orang lain atau di keramaian.

"Kalau memang ternyata gejalanya ringan saja seperti flu, saya kira masih tetap bisa beraktivitas, tapi saat berinteraksi dengan orang lain harus pakai masker, ingat, ya, supaya tidak menularkan. Kalau sudah terkonfirmasi dan gejalanya cukup berat, maka isolasi masih dibutuhkan," kata Erlina.

Meski begitu, Erlina mengatakan bahwa endemi bukan berarti virus COVID-19 sudah tidak lagi eksis. Status endemi menunjukkan penanganan COVID-19 sudah dapat terkendali dengan baik, serta tingkat imunitas masyarakat Indonesia sudah hampir seluruhnya baik dan memiliki antibodi COVID-19 berkat vaksinasi.

Pemakaian masker, menurut dokter spesialis paru itu, merupakan kesadaran bagi masing-masing individu. Meski negara sudah membebaskan soal pemakaian masker, orang dengan penyakit imunitas serta penyakit bawaan disarankan untuk tetap memakai masker bila berada pada keramaian.

"Bila memiliki penyakit yang berhubungan dengan imunitas yang mudah tertular, kalau punya risiko untuk mudah sakit, pakai lah masker untuk melindungi diri, tidak masalah mengenakan masker di keramaian walaupun tempatnya sudah tidak menerapkan penggunaan masker," ujar Erlina.









Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PB IDI jelaskan perihal isoman COVID-19 saat endemi