Ganda Bagas/Fikri tersingkir di babak kedua Singapore Open
Kami terlalu buru-buru. Sementara lawan juga bermain sangat rapi dan tak gampang mati, Bagas menyebutkan
Jakarta (ANTARA) - Ganda putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri mengatakan bahwa strategi yang tidak konsisten menyebabkan mereka tersingkir pada babak kedua Singapore Open 2023, Kamis.
Bagas/Fikri ditaklukkan unggulan ketiga asal Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan dua gim langsung 18-21, 17-21.
"Kami kalah di fokus dan konsistensi. Kami kurang tahan, terutama dari tengah pertandingan hingga akhir. Pada awalnya sudah berjalan baik. Sudah bisa unggul malah bisa dikejar," ungkap Fikri melalui pesan resmi PP PBSI di Jakarta.
Juara All England 2022 itu mengakui pasangan Aaron/Soh tampil lebih unggul dan punya permainan yang rapi. Kondisi tersebut terlihat dari penampilan Bagas/Fikri yang kurang siap dalam menerima serangan dan kalah berani pada reli-reli singkat.
Pada gim kedua pun Bagas/Fikri masih kurang tenang serta tidak belajar dari kesalahan gim pembuka. Duo Indonesia masih terlalu terburu-buru ingin mematikan lawan.
"Kami terlalu buru-buru. Sementara lawan juga bermain sangat rapi dan tak gampang mati," Bagas menyebutkan.
Kekalahan tersebut datang di waktu yang tidak tepat bagi Bagas/Fikri karena kondisi mental mereka sedang naik setelah lolos ke final Thailand Open.
Pencapaian tersebut meningkatkan kepercayaan diri mereka karena selalu terpuruk sejak memenangkan All England 2022.
"Tentu kecewa karena kami kalah, karena sebenarnya rasa percaya diri kami lagi naik. Memang belum rejeki. Saat kejar-kejaran poin, terutama di gim kedua, sebenarnya kami mainnya sudah enak, cuma lawan memang tampil lebih baik," Bagas memaparkan.
Usai terhenti di Singapura, Bagas/Fikri akan fokus berlatih untuk mempersiapkan Indonesia Open pekan depan. Sebagai wakil tuan rumah, Bagas/Fikri merasa wajib untuk tampil prima dan membalas kekalahan dari Aaron/Soh.
"Setelah kalah, kami akan fokus ke Indonesia Open. Latihan dan persiapan yang lebih baik. Kami akan berusaha revans saat bertemu di babak pertama Indonesia Open nanti," pungkas Fikri.
Bagas/Fikri ditaklukkan unggulan ketiga asal Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan dua gim langsung 18-21, 17-21.
"Kami kalah di fokus dan konsistensi. Kami kurang tahan, terutama dari tengah pertandingan hingga akhir. Pada awalnya sudah berjalan baik. Sudah bisa unggul malah bisa dikejar," ungkap Fikri melalui pesan resmi PP PBSI di Jakarta.
Juara All England 2022 itu mengakui pasangan Aaron/Soh tampil lebih unggul dan punya permainan yang rapi. Kondisi tersebut terlihat dari penampilan Bagas/Fikri yang kurang siap dalam menerima serangan dan kalah berani pada reli-reli singkat.
Pada gim kedua pun Bagas/Fikri masih kurang tenang serta tidak belajar dari kesalahan gim pembuka. Duo Indonesia masih terlalu terburu-buru ingin mematikan lawan.
"Kami terlalu buru-buru. Sementara lawan juga bermain sangat rapi dan tak gampang mati," Bagas menyebutkan.
Kekalahan tersebut datang di waktu yang tidak tepat bagi Bagas/Fikri karena kondisi mental mereka sedang naik setelah lolos ke final Thailand Open.
Pencapaian tersebut meningkatkan kepercayaan diri mereka karena selalu terpuruk sejak memenangkan All England 2022.
"Tentu kecewa karena kami kalah, karena sebenarnya rasa percaya diri kami lagi naik. Memang belum rejeki. Saat kejar-kejaran poin, terutama di gim kedua, sebenarnya kami mainnya sudah enak, cuma lawan memang tampil lebih baik," Bagas memaparkan.
Usai terhenti di Singapura, Bagas/Fikri akan fokus berlatih untuk mempersiapkan Indonesia Open pekan depan. Sebagai wakil tuan rumah, Bagas/Fikri merasa wajib untuk tampil prima dan membalas kekalahan dari Aaron/Soh.
"Setelah kalah, kami akan fokus ke Indonesia Open. Latihan dan persiapan yang lebih baik. Kami akan berusaha revans saat bertemu di babak pertama Indonesia Open nanti," pungkas Fikri.