Pemkab Lampung Selatan imbau masyarakat waspada TBC

id waspada tbc ,Lampung Selatan,Dinas kesehatan

Pemkab Lampung Selatan imbau masyarakat waspada TBC

Ilustrasi TBC (ANTARA/HO)

Lampung Selatan (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap penularan penyakit Tuberkulosis (TB) mengingat masih tingginya kasus TB di wilayah setempat.

"Kami mengimbau kepada masyarakat Lampung Selatan untuk selalu waspada terhadap penyakit TBC, karena masih tingginya kasus tersebut," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Basuki Didik Setiawan, saat dihubungi di Lampung Selatan, Sabtu.

Ia menyebutkan, perlu peran semua masyarakat, instansi, dan organisasi yang peduli dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit TBC yang merupakan penyakit menular.

"Dengan dukungan semua lapisan, baik organisasi Inisiatif Lampung Sehat (ILS), Koalisi Organisasi Profesi Indonesia Tuberkulosis Lampung Selatan, rumah sakit swasta dan klinik, serta RSUD Bob Bazar Kalianda dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit TBC," kata dia.

Dia mengatakan kasus Tuberkulosis itu cara penularan nya hampir sama dengan COVID-19, dalam hal itu cara penularannya yaitu melalui percikan dahak.

"Penderita TBC yang mengandung kuman TB, lalu menyebar ke udara, dan dihirup oleh orang-orang sekitar yang sehat, jika manusia sekitar yang imunitas atau daya tahan tubuhnya sedang menurun, tentunya sangat berisiko tinggi untuk tertular dan menjadi kasus TBC," ujar dia.

Didik meminta masyarakat yang mempunyai gejala TBC, seperti batuk berdahak dua minggu atau lebih itu sebagai gejala utama segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan.

"Untuk itu diharapkan masyarakat ikut aktif dalam menemukan kasus atau penderita TB, dengan cara semua orang yang menderita batuk berdahak segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga dapat segera diperiksa dan bila hasilnya positif terkena TB segera dapat diobati secara gratis bila di fasilitas pelayanan milik pemerintah,  jika sudah diobati maka penderita TB sudah tidak menularkan lagi  ke orang lain. Dan penderita bisa sembuh, sehingga cara menurunkan kasus TB yaitu dengan menyembuhkan semua kasus TB sehingga mata rantai penularan dapat diputuskan," tambah nya.

Karena TBC merupakan penyakit menular langsung, sehingga harus ditemukan orang yang menderita TBC dan diobati supaya tidak menularkan kepada orang di sekitarnya.

Dia mengatakan, pihaknya telah mencatat sebanyak 352 kasus Tuberkulosis (TB) pada awal Januari hingga Maret 2023.

"Kasus TB yang ditemukan dan diobati periode Januari sampai dengan 20 Maret 2023  berjumlah 352 kasus," kata dia.