Jayapura (ANTARA) - Manajemen Lion Air menyatakan hasil test urine yang dilakukan terhadap tujuh crew JT-797 negatif sesaat setelah terjadi insiden sayap pesawat milik Lion Air menyentuh atap garbarata di bandara Merauke.
Lion Air ungkap hasil test urine tujuh crew JT-797
Humas Lion Air Danang Mandala Prihantoro dalam keterangannya kepada Antara, Sabtu menjelaskan hasil pengujian (tes) kesehatan terhadap dua awak kokpit dan lima awak kabin yang bertugas penerbangan JT-797 pada Kamis (26/ 01) rute penerbangan berjadwal domestik dari Bandar Udara Mopah, Merauke, Papua Selatan (MKQ) tujuan Bandar Udara Sentani Jayapura, Papua (DJJ) dalam keadaan negatif (-) atau tidak terindikasi mengkonsumsi alkohol dan narkoba.
Hal tersebut terungkap setelah dilaksanakan dua kali pemeriksaan bertahap crew yang dilakukan tenaga kesehatan berlisensi dari Divisi Satuan Narkotika dan Obat Terlarang Polres Merauke.
Proses cek kesehatan bagi awak pesawat JT-797 melalui tahapan pengujian yang dilakukan berdasarkan tes urine (urinalisis) sebagai sampel (specimen) untuk mendeteksi kondisi dan tes toksikologi guna mengenali 30 jenis obat-obatan.
Uji spesimen disesuaikan dengan jenis sampel yang diinginkan dan dijalankan mengikuti kaidah kesehatan agar lebih valid untuk menghindari hasil positif palsu atau negatif palsu.
Kondisi kesehatan fisik dan psikologis (mental) harus memenuhi kualifikasi kesehatan penerbangan, mencakup pemeriksaan fisik, ketajaman visual, kemampuan pendengaran dan pemeriksaan lainnya.
Hasil tes kesehatan terakhir (rekam medis) dari tujuh awak pesawat penerbangan JT-797 yang bertugas pada Kamis (26/1) menunjukkan memenuhi standar kesehatan penerbangan dan memiliki sertifikat kesehatan penerbangan dari Balai Kesehatan Penerbangan Kementerian Perhubungan di Jakarta.
Pesawat Lion Air JT-797 yang membawa tujuh awak serta 122 penumpang, Kamis (26/1) mengalami insiden sayap kanan menyentuh garbarata hingga menyebabkan sayap pesawat tergores hingga penerbangan ditunda dan ganti pesawat.