Beijing (ANTARA) - Warga Kota Beijing, China, diingatkan agar tidak keluar rumah menyusul terjadinya lonjakan kasus COVID-19 pada Senin (14/11).
"Jangan keluar rumah selama tidak ada keperluan mendesak dan jangan mengunjungi tempat keramaian, makan bersama, dan pesta," demikian peringatan otoritas Kota Beijing, Selasa.
Kalau terpaksa keluar rumah, otoritas memperingatkan warga agar tetap mengenakan masker yang benar, jaga jarak, dan jaga kesehatan.
Otoritas ibu kota China itu pada Senin telah mencatat 257 kasus positif dan 170 kasus tanpa gejala. Sebanyak 48 kasus di antaranya justru ditemukan di tempat tes PCR, demikian otoritas kesehatan Beijing.
Warga Ibu Kota sempat dibuat bingung karena tempat-tempat tes PCR di pinggir-pinggir jalan tiba-tiba tutup total pada Senin karena sampai sekarang masih berlaku aturan wajib tes PCR dilakukan sekali dalam tiga hari.
Tempat tes sekarang diperbanyak dan sekarang berada di dalam kompleks permukiman, demikian pesan singkat otoritas Distrik Chaoyang yang diterima ANTARA Beijing, Selasa.
Berita Terkait
Jokowi sebut Indonesia bisa rusuh bila dulu terapkan "lockdown"
Kamis, 26 Januari 2023 11:36 Wib
Puluhan ribu turis terjebak di Sanya China karena "lockdown"
Selasa, 9 Agustus 2022 6:50 Wib
Presiden perintahkan "lockdown" daerah terinfeksi PMK
Jumat, 24 Juni 2022 15:55 Wib
Menteri Kesehatan Taiwan positif terpapar COVID-19
Minggu, 12 Juni 2022 15:54 Wib
Festival Perahu Naga lebih sepi, tetapi pariwisata China raup Rp56 triliun
Senin, 6 Juni 2022 10:39 Wib
China tetap terapkan prokes ketat
Selasa, 17 Mei 2022 20:24 Wib
Omicron di Beijing makin meluas, RS darurat Shanghai ditutup
Minggu, 15 Mei 2022 13:39 Wib
COVID-19 di China berisiko bunuh sedikitnya 1,5 juta warga
Kamis, 12 Mei 2022 9:47 Wib