Kupang (ANTARA) - Ketua Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur (NTT) Abed Frans mengatakan para wisatawan memilih membatalkan kunjungan ke Tanaman Nasional (TN) Komodo akibat aksi mogok para pelaku wisata di Labuan Bajo.
"Banyak terjadi pembatalan kunjungan wisatawan yang hendak dilayani teman-teman pelaku wisata, termasuk grup saya juga," katanya ketika dihubungi di Kupang, Senin.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan dampak aksi mogok aktivitas pelaku wisata di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, sebagai bentuk protes terhadap penerapan tarif baru kunjungan ke Taman Nasional Komodo sebesar Rp3,7 juta.
Abed mengatakan aksi mogok ini mendatangkan kerugian bagi pelaku wisata karena wisatawan yang telah memesan paket wisata ke Taman Nasional Komodo akhirnya harus dibatalkan.
Ia mengatakan pihaknya memang kurang setuju dengan cepatnya pemberlakuan kenaikan tarif masuk Taman Nasional Komodo.
"Aksi ini sebenarnya menyusahkan kita sendiri, menyusahkan wisatawan, pelaku bisnis lain seperti hotel, restoran, transportasi, termasuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan lain-lain," katanya.
Menurut dia, kondisi ini memang sulit, namun butuh kesabaran dari para pelaku wisata dalam menghadapi kebijakan tarif baru ini.
Berita Terkait
Lampung Selatan pusat pariwisata di Lampung
Rabu, 17 April 2024 23:16 Wib
KAI Wisata layani 45.813 pelanggan selama libur Lebaran
Senin, 15 April 2024 18:02 Wib
Disparekraf Lampung pastikan terdapat 90 kegiatan pariwisata selama 2024
Senin, 15 April 2024 15:12 Wib
Personel Polda Banten gugur saat amankan objek wisata
Senin, 15 April 2024 6:30 Wib
Pengunjung di pantai di Pesisir Barat ramai di libur Lebaran
Minggu, 14 April 2024 15:23 Wib
Jokowi ajak cucu wisata pengenalan satwa
Minggu, 14 April 2024 8:33 Wib
Kebun stroberi Solok ramai saat libur Lebaran
Minggu, 14 April 2024 7:48 Wib
Pengunjung Pantai Batu Kumbang capai 8.000 orang
Minggu, 14 April 2024 7:47 Wib