Huawei dorong transformasi digital industri keuangan lewat pemanfaatan "cloud"
Jakarta (ANTARA) - Huawei mendorong transformasi digital industri keuangan global lewat pengenalan dan pembangunan ekosistem berbasis teknologi, terutama lewat pemanfaatan komputasi awan (cloud).
Selain dinilai lebih efisien dengan sistem kerja hibrida di masa kini, teknologi cloud juga berpotensi untuk dikembangkan lebih jauh mengingat posisinya yang berada di ruang virtual.
"Kami ingin meningkatkan pengalaman bank menggunakan teknologi dan digital lewat pengembangan kecerdasan buatan memanfaatkan data, lalu kami juga menggunakan teknologi cloud untuk membangun industri. Kita bicara soal model bisnis hybrid, kami membicarakan arsitekturnya," kata CEO of the Huawei Digital Finance Team Jason Cao dalam acara diskusi virtual bersama media, Rabu.
Pemanfaatan teknologi untuk sistem perbankan global, menurut Jason, sangat mungkin diterapkan mengingat saat ini sudah banyak bank digital bermunculan secara global.
Sebagai salah satu penyedia layanan perbankan pertama di China dan menduduki posisi "Top 5" secara global, Huawei berkomitmen membantu migrasi bank-bank mengadaptasi sistem bank hibrida dari sistem tradisionalnya yang membutuhkan banyak tenaga dan tempat untuk infrastruktur.
Jika berkaca pada sistem keuangan tradisional, maka banyak transaksi yang harus dilakukan secara langsung di bank dan membutuhkan kehadiran nasabah serta pemberi layanan di satu tempat.
Cara tersebut terbilang tidak efektif dan cukup ketinggalan zaman mengingat transformasi digital kini telah berperan penting di setiap aspek kehidupan.
Untuk itu, komitmen Huawei tersebut dibuktikan dengan membangun kemitraan dan kolaborasi dengan perusahaan penyedia perangkat lunak perbankan terkemuka asal Swiss yaitu TEMENOS.
Dengan demikian akan lebih banyak bank-bank di dunia yang mengadaptasi teknologi untuk kemudian dimanfaatkan lebih mudah dan efisien oleh banyak pengguna di seluruh dunia.
Dalam peta jalan Huawei, pemanfaatan cloud juga disiapkan menghadirkan industri keuangan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan karena mendukung pembangunan hijau atau ramah lingkungan.
"Dengan pemanfaatan cloud serta infrastruktur otomasi di industri keuangan, secara otomatis pengelolaan perbankan akan lebih hemat energi, dan lebih terintegrasi mewujudkan pembangunan hijau. Ini menjadi salah satu pilar utama dalam strategi kami menyediakan solusi terdiversifikasi tidak hanya untuk mitra tapi juga ekosistem lingkungan dan menciptakan industri perbankan dan keuangan yang baik," ujar Jason.
Salah satu mitra Huawei yang telah berhasil memanfaatkan sistem cloud banking berada di negeri tetangga yaitu Green Link Singapura.
Sebuah bank digital yang memanfaatkan 100 persen sistem kerja menggunakan teknologi cloud dan tidak memerlukan infrastruktur fisik seperti bangunan untuk melayani para nasabahnya.
"Bank ini benar- benar tercipta khusus untuk para native cloud. Bank ini berjalan pada sebuah sistem baru yang murni bernama cloud banking," kata Jason.
Huawei berharap akan ada semakin banyak bank yang terdorong melakukan hal serupa sehingga industri keuangan global bisa lebih optimal memanfaatkan teknologi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Selain dinilai lebih efisien dengan sistem kerja hibrida di masa kini, teknologi cloud juga berpotensi untuk dikembangkan lebih jauh mengingat posisinya yang berada di ruang virtual.
"Kami ingin meningkatkan pengalaman bank menggunakan teknologi dan digital lewat pengembangan kecerdasan buatan memanfaatkan data, lalu kami juga menggunakan teknologi cloud untuk membangun industri. Kita bicara soal model bisnis hybrid, kami membicarakan arsitekturnya," kata CEO of the Huawei Digital Finance Team Jason Cao dalam acara diskusi virtual bersama media, Rabu.
Pemanfaatan teknologi untuk sistem perbankan global, menurut Jason, sangat mungkin diterapkan mengingat saat ini sudah banyak bank digital bermunculan secara global.
Sebagai salah satu penyedia layanan perbankan pertama di China dan menduduki posisi "Top 5" secara global, Huawei berkomitmen membantu migrasi bank-bank mengadaptasi sistem bank hibrida dari sistem tradisionalnya yang membutuhkan banyak tenaga dan tempat untuk infrastruktur.
Jika berkaca pada sistem keuangan tradisional, maka banyak transaksi yang harus dilakukan secara langsung di bank dan membutuhkan kehadiran nasabah serta pemberi layanan di satu tempat.
Cara tersebut terbilang tidak efektif dan cukup ketinggalan zaman mengingat transformasi digital kini telah berperan penting di setiap aspek kehidupan.
Untuk itu, komitmen Huawei tersebut dibuktikan dengan membangun kemitraan dan kolaborasi dengan perusahaan penyedia perangkat lunak perbankan terkemuka asal Swiss yaitu TEMENOS.
Dengan demikian akan lebih banyak bank-bank di dunia yang mengadaptasi teknologi untuk kemudian dimanfaatkan lebih mudah dan efisien oleh banyak pengguna di seluruh dunia.
Dalam peta jalan Huawei, pemanfaatan cloud juga disiapkan menghadirkan industri keuangan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan karena mendukung pembangunan hijau atau ramah lingkungan.
"Dengan pemanfaatan cloud serta infrastruktur otomasi di industri keuangan, secara otomatis pengelolaan perbankan akan lebih hemat energi, dan lebih terintegrasi mewujudkan pembangunan hijau. Ini menjadi salah satu pilar utama dalam strategi kami menyediakan solusi terdiversifikasi tidak hanya untuk mitra tapi juga ekosistem lingkungan dan menciptakan industri perbankan dan keuangan yang baik," ujar Jason.
Salah satu mitra Huawei yang telah berhasil memanfaatkan sistem cloud banking berada di negeri tetangga yaitu Green Link Singapura.
Sebuah bank digital yang memanfaatkan 100 persen sistem kerja menggunakan teknologi cloud dan tidak memerlukan infrastruktur fisik seperti bangunan untuk melayani para nasabahnya.
"Bank ini benar- benar tercipta khusus untuk para native cloud. Bank ini berjalan pada sebuah sistem baru yang murni bernama cloud banking," kata Jason.
Huawei berharap akan ada semakin banyak bank yang terdorong melakukan hal serupa sehingga industri keuangan global bisa lebih optimal memanfaatkan teknologi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.