Transformasi digital didorong dari empat sektor penting

id kominfo,infrastruktur digital,transformasi digital,talenta digital

Transformasi digital didorong dari empat sektor penting

Petugas melakukan penagihan pembayaran retribusi menggunakan fitur scan QRIS di Pasar Badung, Denpasar, Bali, Selasa (29/6/2021). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nz/pri.

Jakarta (ANTARA) - Akselerasi transformasi digital dapat didorong melalui empat sektor utama yaitu infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika (Litbang SDM Kominfo) Hary Budiarto mengatakan keempat sektor tersebut mampu menunjang Indonesia yang berpotensi untuk memiliki perkembangan ekonomi internet terbesar dan tercepat di kawasan Asia Tenggara, berdasarkan data Google, Temasek, dan Bain & Company pada 2020.

"Melihat potensi digital tersebut, Menteri Kominfo membuat Roadmap Indonesia Digital 2021-2024 untuk melaksanakan akselerasi transformasi digital sesuai arahan pemerintah. Kami bertanggung jawab di empat sektor, yaitu infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital," kata Hary melalui keterangan tertulis bersama Wantiknas, dikutip pada Sabtu.

Lebih lanjut, Hary berpendapat masyarakat tidak akan bisa berkembang jika aksesnya tertutup. "Kami berupaya agar talenta digital di berbagai penjuru daerah bisa mengambil peluang. Setiap daerah harus ada peningkatan talenta digital. Jadi, Kominfo mengembangkan jaringan backbone, middle mile, dan last mile," kata dia.

Dalam jaringan backbone, Kementerian Kominfo telah membangun Palapa Ring sepanjang 12.229 kilometer dan menghubungkan 57 kabupaten di Indonesia.

Middle mile, akan meluncurkan Satelit Indonesia Raya atau SATRIA 1 (150 Gbps), SATRIA 2 (300 Gbps), dan SATRIA 3 (500 Gbps) pada 2023 mendatang, khusus untuk mengakses internet cepat (WiFi) di layanan publik.

Last mile, melalui BAKTI akan memasang 7.904 Base Transceiver Station (BTS) di perdesaan pada daerah 3T dan di perkotaan.

"Di sektor pemerintah digital, kami mendorong e-government dengan Gerakan Menuju 100 Smart City dengan enam pilar pengembangan sebagai dasar pelaksanaan program pengembangan, yaitu smart governance, smart infrastructure, smart economy, smart living, smart people, dan smart environment. Kami akan memprioritaskan 50 kota/kabupaten, 10 kawasan pariwisata, dan satu kawasan Ibu Kota Negara (IKN) yang baru," papar Hary.