BI mendukung pengembangan pariwisata di Dieng Banjarnegara
Banjarnegara (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw) Purwokerto memberikan dukungan terhadap pengembangan pariwisata di Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
"Ini karena Dieng memiliki potensi yang besar. Beberapa pemerintah kabupaten juga minta," kata Kepala KPw BI Purwokerto Samsun Hadi saat acara Ngobrol Santai Bersama Pegiat Wisata di Omah Budaya Dieng, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Rabu malam.
Akan tetapi, pihaknya harus melihat yang benar-benar bisa didorong potensinya dan kesiapan sekitar destinasi wisata.
Secara kebetulan, Dieng selain memiliki potensi dan kapasitas, penggerak atau pegiat wisatanya pun aktif.
Menurut dia, hal itu juga tidak hanya dilakukan untuk sektor pariwisata karena pihaknya juga mendorong sektor pertanian di Kabupaten Cilacap, budi daya kopi di Banjarnegara, dan sebagainya.
"Mana yang paling berpotensi, kami dorong," katanya menegaskan.
Acara Ngobrol Santai Bersama Pegiat Wisata yang menghadirkan pendiri startup BenihBaik.com Andy F Noya itu diisi dengan testimoni dari Alif Faozi selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa, Desa Dieng Kulon, dan Turno selaku pegiat Perlindungan Indikasi Geografis Banjarnegara yang juga petani kopi.
Dalam kesempatan itu, Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa Alif Faozi menceriterakan awal terbentuknya desa wisata di Dieng Kulon hingga akhirnya berkembang pesat melalui kegiatan Dieng Culture Festival yang di dalamnya terdapat ritual pemotongan rambut gimbal dan pergelaran musik jaz dengan tajuk Jaz di Atas Awan.
Selain itu, dia juga memaparkan keterlibatan KPw BI Purwokerto dalam pengembangan pariwisata di Dieng.
"Saat ini, para pelaku wisata mulai menerapkan sistem pembayaran nontunai berkat bimbingan dari BI," katanya.
Sementara itu, pegiat Perlindungan Indikasi Geografis Banjarnegara Turno menceritakan pengalamannya dalam membudidayakan kopi di desanya saat sebelum maupun sesudah mendapatkan pendampingan dari KPw BI Purwokerto.
Ia mengaku berkat bimbingan dari BI, budi daya kopi di Babadan berkembang pesat, bahkan sudah banyak permintaan konsumen di luar negeri.
Terkait dengan testimoni yang disampaikan Alif Fauzi maupun Turno, pendiri startup BenihBaik.com Andy F Noya memberikan motivasi agar mereka tetap bersemangat dalam mengembangkan usahanya.
Dia pun mencontohkan pengalaman salah seorang rekannya, Dynand Fariz yang menggagas pergelaran Jember Fashion Carnaval.
"Awalnya, Dynand punya mimpi besar tentang Jember. Di situ saya melihat bagaimana penggerak bangkitnya pariwisata dari individu, ini local hero-nya," kata presenter salah satu acara televisi swasta nasional itu.
Atas kegigihan Dynand dalam upayanya untuk menggelar acara tersebut, kata dia, Jember yang dulu tidak ada apa-apanya, saat sekarang pariwisata dan industri fesyennya maju.
"Ini karena Dieng memiliki potensi yang besar. Beberapa pemerintah kabupaten juga minta," kata Kepala KPw BI Purwokerto Samsun Hadi saat acara Ngobrol Santai Bersama Pegiat Wisata di Omah Budaya Dieng, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Rabu malam.
Akan tetapi, pihaknya harus melihat yang benar-benar bisa didorong potensinya dan kesiapan sekitar destinasi wisata.
Secara kebetulan, Dieng selain memiliki potensi dan kapasitas, penggerak atau pegiat wisatanya pun aktif.
Menurut dia, hal itu juga tidak hanya dilakukan untuk sektor pariwisata karena pihaknya juga mendorong sektor pertanian di Kabupaten Cilacap, budi daya kopi di Banjarnegara, dan sebagainya.
"Mana yang paling berpotensi, kami dorong," katanya menegaskan.
Acara Ngobrol Santai Bersama Pegiat Wisata yang menghadirkan pendiri startup BenihBaik.com Andy F Noya itu diisi dengan testimoni dari Alif Faozi selaku Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa, Desa Dieng Kulon, dan Turno selaku pegiat Perlindungan Indikasi Geografis Banjarnegara yang juga petani kopi.
Dalam kesempatan itu, Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa Alif Faozi menceriterakan awal terbentuknya desa wisata di Dieng Kulon hingga akhirnya berkembang pesat melalui kegiatan Dieng Culture Festival yang di dalamnya terdapat ritual pemotongan rambut gimbal dan pergelaran musik jaz dengan tajuk Jaz di Atas Awan.
Selain itu, dia juga memaparkan keterlibatan KPw BI Purwokerto dalam pengembangan pariwisata di Dieng.
"Saat ini, para pelaku wisata mulai menerapkan sistem pembayaran nontunai berkat bimbingan dari BI," katanya.
Sementara itu, pegiat Perlindungan Indikasi Geografis Banjarnegara Turno menceritakan pengalamannya dalam membudidayakan kopi di desanya saat sebelum maupun sesudah mendapatkan pendampingan dari KPw BI Purwokerto.
Ia mengaku berkat bimbingan dari BI, budi daya kopi di Babadan berkembang pesat, bahkan sudah banyak permintaan konsumen di luar negeri.
Terkait dengan testimoni yang disampaikan Alif Fauzi maupun Turno, pendiri startup BenihBaik.com Andy F Noya memberikan motivasi agar mereka tetap bersemangat dalam mengembangkan usahanya.
Dia pun mencontohkan pengalaman salah seorang rekannya, Dynand Fariz yang menggagas pergelaran Jember Fashion Carnaval.
"Awalnya, Dynand punya mimpi besar tentang Jember. Di situ saya melihat bagaimana penggerak bangkitnya pariwisata dari individu, ini local hero-nya," kata presenter salah satu acara televisi swasta nasional itu.
Atas kegigihan Dynand dalam upayanya untuk menggelar acara tersebut, kata dia, Jember yang dulu tidak ada apa-apanya, saat sekarang pariwisata dan industri fesyennya maju.