BNPT memiliki duta damai di 13 provinsi

id duta damai,BNPT,Boy Rafli Amar

BNPT memiliki duta damai di 13 provinsi

Tangkap Layar - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Pol Boy Rafli Amar memberi paparan pada rapat dengar pendapat bersama Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Jakarta, Senin (22/3/2021). (ANTARA/Genta Tenri Mawangi.)

Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar menyatakan lembaganya memiliki duta damai di 13 provinsi seluruh Indonesia.

"Mereka terdiri dari anak-anak milenial, generasi muda yang menyusun konten kontra propaganda terhadap narasi yang dibangun oleh kelompok jaringan intoleran dan radikal terorisme," kata Boy dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR di gedung Senanyan, Jakarta, Rabu.

Boy mengatakan jumlah duta damai sebanyak 453 peserta, dimana mereka telah mempublikasikan 1.783 tulisan, 824 infografis dan 134 video kontra propaganda.

Program duta damai merupakan bagian dari kontra radikalisasi yakni kontra narasi, kontra propaganda dan kontra ideologi. Selain itu, ada pula program pemberdayaan pusat media damai dan duta damai dunia maya.

Kata Boy, untuk duta damai dunia maya di antaranya beberapa situs internet yang menyediakan konten informatif ,seperti damailahindonesiaku.com, situs edukatif seperti jalandamai.org, situs duta damai dutadamai.id dan situs independen seperti islamkaffah.id

Boy menjelaskan BNPT setiap tahun melakukan kajian terorisme, pemetaan wilayah dan rawan radikal. Tujuannya, untuk memetakan potensi radikalisme dan menemukan daya tangkal yang efektif. Selain itu, untuk memetakan potensi radikalisme di masyarakat, memetakan pehamaman dan sikap kebhinekaan dan pengaruh dalam menangkal paham radikalisme serta memetakan literasi digital di masyarakat dan pengaruh dalam menangkal radikalisme di masyarakat.

Lebih lanjut kata Boy, BNPT juga melaksanakan silaturahmi kebangsaan di sejumlah provinsi seperti sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB, Bali dan Papua dengan melibatkan 700-an orang terdiri dari Forkompinda dan para tokoh di masyarakat.

"Kegiatan ini dengan protokol kesehatan ketat dan jumlah yang sangat terbatas, selain it dilakukan diseminasi melalui saluran youtube, agar masyarakat luas bisa mengikuti," kata Boy.