IDI Bandarlampung: Jangan mempersulit masyarakat dapatkan vaksinasi

id COVID-19,Lampung,Bandarlampung,Dinkes,Vaksinasi

IDI Bandarlampung: Jangan mempersulit masyarakat dapatkan vaksinasi

Ketua IDI Kota Bandarlampung dr Aditya M Biomed. (ANTARA/Diam Hadiyatna/Dok)

Jadi hal-hal teknis seperti ini harusnya bisa lebih baik lagi disiapkan oleh pihak yang menggelar vaksinasi, kata dia

Bandarlampung (ANTARA) - Ikatan Dokter Indonesia Cabang Bandarlampung mengatakan masyarakat saat ini sedang antusias untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 guna menjaga kesehatannya, namun penyelenggara vaksinasi jangan mempersulit animo masyarakat tersebut.

"Vaksin yang ada harus segera disuntikan kepada masyarakat umum, jangan eksklusif, buka semua akses tapi juga harus sesuai standar protokol kesehatan karena vaksin itu untuk mempermudah bukan mempersulit," kata Ketua IDI Cabang Bandarlampung, dr Aditya M Biomed, di Bandarlampung, Kamis.

Menurutnya, pemerintah harusnya berterima kasih kepada masyarakat Indonesia yang mau datang dengan sendirinya ke sentra-sentra vaksinasi yang tersedia sebab di banyak negara jarang sekali orang mau datang dengan sendirinya untuk disuntikkan vaksin.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 Lampung bertambah 229, meninggal 34 orang

"Kita harusnya berterima kasih kepada masyarakat karena antusias dapatkan vaksin. Jangan sampai hal-hal yang sifatnya hanya eksklusif atau hanya seromoni jadi kendala mereka mendapatkan vaksinasi," kata dia.

Aditya menekankan kepada pemerintah atau pihak yang menyelenggarakan vaksinasi agar semuanya dipersiapkan dengan matang sehingga dalam pelaksanaannya tidak menimbulkan kerumunan.

"Kan, pendaftarannya bisa secara online, masyarakat juga kalau ditawarkan dengan google form pasti mengisi sehingga mereka yang belum dapat nomor antrian Insyaallah tidak datang ke lokasi vaksinasi sehingga meminimalkan kerumunan orang yang mengantri," kata dia.

Baca juga: Bandarlampung mulai suntikan vaksin Moderna kepada nakes

Menurutnya vaksin merupakan peluang emas dan salah satu cara agar keluar dari pandemi dengan membentuk kekebalan komunal sehingga jangan sampai dinodai dengan hal-hal yang tidak dinginkan dalam pelaksanaannya seperti menimbulkan kerumunan.

"Jadi hal-hal teknis seperti ini harusnya bisa lebih baik lagi disiapkan oleh pihak yang menggelar vaksinasi," kata dia.