Wisatawan lokal mulai kunjungi Masjid Giok di Kabupaten Nagan Raya

id berita aceh terkini,berita aceh,berita aceh terbaru

Wisatawan lokal mulai kunjungi Masjid Giok di Kabupaten Nagan Raya

Seorang pengunjung berswafoto dengan latar Masjid Agung Baitul A'la (Masjid Giok) di Kompleks Perkantoran Suka Makmue, Nagan Raya, Aceh. Hingga Jumat (16/10/2020) masjid yang saat ini sedang dalam tahap pemasangan lantai dari batu alam jenis Giok Aceh tersebut sering dikunjungi wisatawan lokal di Aceh. (ANTARA/HO)

Meulaboh (ANTARA) - Masjid Agung Baitul A’la Kabupaten Nagan Raya, Aceh yang dilapisi batu alam jenis giok sehingga tampak megah tersebut, saat ini mulai dikunjungi wisatawan lokal dan legislator dari sejumlah daerah di provinsi tersebut.

“Meski pengerjaan pemasangan batu giok di masjid agung masih dikerjakan, namun kunjungan masyarakat lokal dan wisatawan sudah mulai berdatangan, ini sangat menggembirakan,” kata Kepala Dinas Perkim Kabupaten Nagan Raya, Tamarlan di Suka Makmue, Jumat (16/10).

Dia menjelaskan masjid yang dibangun oleh pemerintah daerah setempat tersebut nantinya diharapkan menjadi salah satu ikon wisata islami di Aceh, karena sebagian besar bangunan masjid tersebut dilapisi batu giok.

Batuan jenis giok dipasang, di antaranya di bagian dinding dan lantai masjid.
Pekerja memasang batu giok di lantai Msjid Agung Baitul A'la Nagan Raya, Aceh. Hingga Jumat (16/10/2020) masjid yang saat ini sedang dalam tahap pemasangan lantai dari batu alam jenis Giok Aceh tersebut sering dikunjungi wisatawan lokal di Aceh. (ANTARA/HO-Dok. Pemkab Nagan Raya)


Pihaknya menargetkan pemasangan batu giok di bagian lantai selesai pada tahun ini dengan luas mencapai 800 meter persegi, sedangkan pemasangan di bagian dinding diperkirakan tuntas sekitar 124 meter persegi.

Tamarlan menambahkan Pemkab Nagan Raya saat ini terus berupaya menyelesaikan pembangunan masjid agung tersebut dengan target pada 2022.

Untuk bisa menyelesaikan semua proses pemasangan batu alam giok dan pembangunan dua menara masjid, pihaknya juga sudah mengusulkan anggaran sebesar Rp35 miliar pada 2021.

Namun, katanya, anggaran sebesar ini rencananya diakomodasi dalam Anggaran Pendapatan Belanja Aceh (APBA) Tahun 2021.