Paud Miftahul Huda tak miliki meja dan kursi untuk belajar

id paud miftahul huda,kabupaten pesawaran, dusun sinar tiga

Paud Miftahul Huda tak miliki meja dan kursi untuk belajar

Paud Miftahul Huda yang masih menumpang di sekitar Masjid Al-Fatimah (ANTARA/HO)

Pesawaran (ANTARA) - Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Miftahul Huda yang terletak di Dusun Sinar Tiga, Desa Harapan Jaya, Kabupaten Pesawaran membutuhkan perlengkapan meja dan kursi untuk memperlancar proses kegiatan belajar mengajar di sekolah itu. 

"Belasan murid di Paud TBA ini membutuhkan meja dan kursi agar kegiatan proses belajar mengajar bisa berjalan maksimal. Seluruh murid di sini terpaksa duduk di lantai tanpa alas untuk menerima pelajaran dari guru mereka," kata Kepala Dusun (Kadus) Sinar Tiga, Desa Harapan Jaya, Kabupaten Pesawaran, Kusyanto,  Senin. 

Menurut dia, Paud ini telah berdiri sejak tahun 2012 lalu, bermula keinginan besar warga setempat untuk mendirikan sendiri, tidak bergabung dengan dusun sebelah. Mengingat anak-anak mau belajar dan mengaji maka masyarakat untuk gotong-royong dan swadaya seadanya. 

"Kalau harus ke dusun sebelah, kasihan mas, jauh lokasinya," ungkapnya.

Kusyanto mengatakan mengingat kondisi bangunan yang tidak memungkinkan, sejak tiga tahun terakhir, Paud Miftahul Huda menggunakan salah satu bangunan yang ada di belakang Masjid Al-Fatimah.

Lokasinya tak jauh dari bangunan Paud lama. “Paud ini sudah numpang selama tiga tahunan ini,” jelas Kusyanto.

Ia mengungkapkan, yang paling memprihatinkan adalah belasan murid yang tidak memiliki meja dan kursi itu terpaksa menulis sambil tengkurap di lantai tanpa alas sehingga mereka tidak bisa menulis dengan baik. 

Salah seorang murid Galih Ramadhan mengatakan, dirinya bersama  teman-temannya sering tidak bisa konsentrasi menerima pelajaran karena kondisi belajar yang dijalani. 

"Saya bersama teman-teman sering sakit bagian dada dan pinggang karena selalu menulis sambil tengkurap di lantai tanpa alas," katanya. 

Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat Dusun Sinar Tiga, Bahrudin mengatakan kondisi bangunan Paud lama yang memprihatinkan dan tidak layak untuk dipergunakan kegiatan belajar mengajar. 

"Saat ini dengan kondisi gedung yang tidak memungkinkan ya sementara ini dipergunakan untuk gudang menyimpan alat-alat musik, berupa gamelan," ungkapnya. 

Bahrudin berharap agar ada pihak yang segera membantu menyediakan peralatan meja dan kursi agar semua murid bisa lebih baik lagi menerima pelajaran dari guru sehingga prestasi pun bisa meningkat. 

"Paud sekarang masih menumpang di lokasi masjid. Kami juga telah mengajukan ke dinas pendidikan setempat untuk pembangunan Paud, ya untuk proposal sudah diusulin, tapi realisasinya hingga kini belum ada,” pungkasnya.