Pasien positif COVID-19 di RSKD Duren Sawit adalah perokok aktif

id COVID-19, perokok aktif, RSKD Duren Sawit, Jaktim

Pasien positif COVID-19 di RSKD Duren Sawit adalah perokok aktif

Petugas kesehatan di RS Pelni Jakarta mengecek suhu tubuh pengunjung. (ANTARA/ (Muhammad Zulfikar)

Jakarta (ANTARA) - Seorang pasien positif COVID-19 yang kini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur, merupakan perokok aktif.

"Saya tidak ada penyakit bawaan, tidak ada diabetes, kolesterol rendah, tidak ada jatung, persoalan saya adalah perokok aktif," kata seorang pasien pria berinisial RS melalui sambungan telepon kepada ANTARA di Jakarta, Jumat sore.

Stamina RS dirasakan melemah setelah pada akhir Februari 2020 dia bersama komunitas perkumpulan gereja di Bogor menggelar kegiatan yang menguras stamina.

Baca juga: Usai konsumsi tablet klorokuin, kondisi pasien COVID-19 membaik

RS mengatakan tim medis sempat mendiagnosa dirinya terjangkit demam berdarah dengue (DBD).

"Saya masuk rumah sakit pada Minggu (8/3), saat itu saya didiagnosa DBD karena trombosit turun sampai 81.000," katanya.

Pada Rabu (11/3) RS dipulangkan ke rumah untuk beristirahat, namun gejala COVID-19 mulai dirasakan seperti batuk hingga demam.

Kamis (12/3), RS memutuskan untuk kembali ke rumah sakit akibat demam tinggi sampai 39 derajat celsius lebih.
Baca juga: Positif COVID-19 di Indonesia jadi 1.046 kasus, 87 meninggal

"Saya mulai isolasi di Rumah Sakit Mitra Keluarga di daerah Kemayoran hari Sabtu (14/3), kemudian besoknya diambil tes swab oleh Dinkes DKI," katanya.

Pada Selasa (17/3), tim medis menyampaikan bahwa RS positif terinfeksi COVID-19 dan dirujuk ke rumah sakit Duren Sawit.

"Hari Rabu (18/3) saya dijemput ambulan dengan petugas khusus yang menangani pasien positif dengan alat pelindung diri dan prosedur pemindahan pasien terinfeksi. Saya dibawa ke RSKD Duren Sawit," katanya.

Begitu sampai, kata dia, pasien langsung masuk ruang isolasi.

"Di ruang isolasi ini saya berdua dengan pasien lain. Ruangannya sangat baik, cukup besar kir-kira 7x6 meter persegi, ada kamar mandi dalam lengkap dengan alat pendingin AC sentral. Ada intercom awasi dengan CCTV," katanya.

Perawat datang secara periodik untuk mengcek pasien dan dokter setiap hari datang berkunjung dengan alat pelindung diri.

"Setiap hari ruangan juga dibersihkan oleh petugas cleaning service mengenakan APD," katanya.

Baca juga: Ahli paparkan penyebab angka kematian COVID-19 tinggi di Indonesia