Jakarta (ANTARA) - Maudy Ayunda yang berkuliah di Stanford University, California, Amerika Serikat, terpaksa mengisolasi diri di kamar akibat dampak virus corona baru (COVID-19) di Negeri Paman Sam tersebut.
Maudy menjelaskan, pemerintah Amerika memberlakukan pembatasan aktivitas, guna mencegah penyebaran virus corona.
"Situasi sekarang adalah itu ada namanya shelter and places. Seluruh California diperintahkan di rumah saja dan enggak boleh keluar kalau bukan keperluan penting seperti belanja, olahraga masih boleh asal kita masih menjaga," kata Maudy Ayunda dalam siaran langsung di akun V Live, Sabtu.
Pelantun "Perahu Kertas" itu juga menjelaskan banyak toko dan restoran yang terpaksa tutup dan hanya bisa melayani pesan antar.
Dia juga mengatakan warga Amerika Serikat dilanda kepanikan akibat dampak pembatasan beraktivitas.
Baca juga: WNA positif COVID-19 meninggal dunia di Bali
Banyak warga yang memborong berbagai keperluan, seperti kertas toilet, hingga masker yang keberadaanya semakin langka.
"Aku untung punya stok dari dulu. Aku kalau traveling pakai masker. Untung ada stok," ujar Maudy menyikapi langkanya stok masker di Amerika.
Meski dilanda kekhawatiran, namun Maudy Ayunda tetao berusaha tenang menyikapi wabah virus corona yang melanda berbagai negara di dunia termasuk di Amerika Serikat yang menjadi tempatnya menuntut ilmu.
"Aku juga di sini seperti penuh rasa takut dan ketegangan gitu kayak situasi setiap hari lihat news serem," ungkap dia.
"Mungkin pengalaman agak beda dibanding Indonesia. Ada banyak kasus di sini dibandingkan Indonesia. Ramainya udah dari beberapa minggu lalu," lanjutnya.
Maudy Ayunda juga mengimbau kepada para penggemarnya di Indonesia untuk selalu waspada terhadap virus corona dan menjaga kebersihan diri.
"I'm praying for all of you," imbuhnya.
Baca juga: Satu pasien Corona klaster jamaah tablig Kuala Lumpur meninggal dunia