Dispar kembangkan wisata konservasi gajah Way Kambas

id Way kambas,pariwisata lampung,gajah lampung

Dispar kembangkan wisata konservasi gajah Way Kambas

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, Edarwan tengah menjelaskan mengenai pengembangan wisata konservasi di Taman Nasional Way Kambas, Bandarlampung, Senin 06/01/2020 (ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi)

Bandar Lampung (ANTARA) - Dinas Pariwisata Provinsi Lampung mulai mengembangkan wisata konservasi gajah di Taman Nasional Way Kambas, untuk mengedukasi masyarakat mengenai konservasi gajah dan habitnya.

"Gajah masih menjadi daya tarik wisata bagi wisatawan domestik ataupun mancanegara, sehingga tahun ini kami akan mencoba mengembangkan Way Kambas menjadi wisata konservasi gajah, agar Way Kambas tidak hanya dikenal sebagai sekolah gajah yang menyuguhkan atraksi gajah," ujar Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, Edarwan, di Bandarlampung, Senin.

Menurutnya, dengan mengembangkan wisata konservasi dapat mengedukasi masyarakat sekitar dan juga wisatawan untuk mencintai gajah.

"Selama ini Way Kambas dikenal sebagai sekolah gajah, dimana gajah dididik dari liar menjadi jinak, dan kini kita merubah pola menjadi wisata konservasi agar wisatawan dapat berinteraksi dan mengenal habitat gajah lebih dekat sebab banyak masyarakat yang belum memahami mengenai konservasi" ujarnya.

Ia menjelaskan, kegiatan wisata konservasi dilakukan dengan cara mengajak wisatawan untuk menjalani kehidupan layaknya warga lokal di sejumlah desa wisata binaan yang hidup berdampingan bersama gajah.

"Jadi yang kita tawarkan adalah sensasi tinggal bersama gajah di desa masyarakat lokal serta merawat gajah, sekaligus kita juga mengedukasi masyarakat untuk menganggap gajah sebagai teman bukan musuh sehingga mengurangi konflik antara gajah dengan masyarakat," ujarnya.

Menurut Edarwan, pengembangan wisata konservasi selain melestarikan gajah, dan mengedukasi wisatawan juga dapat menjadi salah satu sumber pendapatan warga yang ada di desa wisata.

"Melalui wisata ini selain habitat gajah terjaga masyarakat dapat terbantu perekonomiannya dengan menjual cenderamata, serta wisatawan dapat mengenal budaya serta adat istiadat masyarakat setempat," katanya.

Baca juga: Aktivis antisirkus hewan minta stop eksploitasi gajah pada festival Way Kambas