Jambi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat menggelar Festival Pengabuan 2019 sebagai upaya pelestarian dan pewarisan budaya lokal kepada masyarakat khususnya generasi muda di daerah itu.
"Rangkaian Festival Pengabuan 2019 akan menampilkan berbagai kegiatan yang akan berlangsung hingga 9 Desember 2019," kata Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Tanjung Jabung Barat Otto Riadi dalam rilisnya, Sabtu.
Pembukaan Festival Pengabuan dibuka oleh Bupati Tanjung Jabung Barat Safrial MS pada Jumat (22/11) di bekas Gedung Serba Guna Kualatungkal.
Kegiatan itu sebagai upaya menjaga warisan budaya lokal guna ciptakan hidup secara rukun dan damai dalam mencapai tujuan bersama. Kegiatan Festival Pengabuan ini diikuti peserta yang berasal dari pelajar, mahasiswa dan umum dari seluruh Kecamatan lingkup Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Berbagai kegiatan yang akan ditampilkan meliputi pagelaran Seni Suku-Suku, Festival lagu melayu, Festival Beduk, Festival Bonsai, Festival Kopi dan Standup Comedy.
Festival yang digelar setiap tahun itu bertujuan untuk memberi wadah pembelajaran kepada generasi muda sebagai bekal menuju kehidupan masa depan yang berlandaskan Budaya Melayu, sesuai dengan keseharian masyarakat daerah bermoto Serengkuh Sayung Serentak Ketujuan itu.
Selain itu upaya terobosan untuk menjadikan Festival Pengabuan ini menjadi inovasi, "ikonized Festival" di Provinsi Jambi dimasa mendatang sesuai dengan keunggulan geografis maupun budaya.
Sementara Bupati Tanjung Jabung Barat H Safrial dalam sambutanya mengatakan Penyelengaraan Festival Pengabuan tahun 2019 adalah salah satu wujud komitmen Pemerintah Kabupaten Tanjab Barat dalam upaya mengajak serta meningkatkan partisipasi seluruh komponen masyarakat terutama generasi muda, para budayawan dan seniman secara bersama untuk melestarikan kekayaan nilai luhur adat-istiadat seni dan budaya.
Sekaligus dalam rangka harmonisasi kehidupan sosial dari berbagai kultur etnis yang tumbuh dan berkembang di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Safrial menjelaskan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang merupakan peluang untuk dapat terus dikembangkan dalam rangka meningkatkan daya saing dan kemajuan daerah khususnya sektor pariwisata, sosial dan budaya serta perekonomian masyarakat.
"Selain dapat menjadi wadah untuk menyalurkan potensi keterampilan, wawasan, kreatifitas serta inovasi para generasi muda, budayawan dan seniman juga jadi momentum dalam rangka memotivasi dan menumbuh kembangkan kesadaran seluruh lapisan masyarakat agar lebih peduli dalam mempelajari, menggali dan memahami nilai luhur adat isitiadat," katanya.