Jakarta (ANTARA) - Raksasa jejaring sosial Facebook menegaskan tidak menjual data pengguna karena bisnis mereka tidak didasari pada praktik tersebut.
"Kami tidak mejual data pengguna. Itu bukan model bisnis kami," kata Privacy and Public Policy Manager Facebook Asia Pasifik, Arianne Jimenez, kepada media di Jakarta, Kamis.
Bisnis Facebook, seperti dijelaskan Jimenez, berada di penjualan iklan kepada klien mereka.
Platform Facebook sejak tahun lalu diterpa isu keamanan siber setelah skandal kebocoran data yang melibatkan Cambridge Analytica terkuak, berdampak pada puluhan juta pengguna terutama di Amerika Serikat.
Pertengahan Agustus lalu Facebook diketahui bekerja sama dengan pihak ketiga untuk menyalin klip audio dan membuat transkripsi pembicaraan. Cuplikan klip audio tersebut diambil dari aplikasi Facebook Messenger untuk diperiksa apakah kecerdasan buatan mereka benar dalam menafsirkan pesan.
Facebook, melansir Bloomberg, sudah menghentikan tinjauan audio tersebut.
Senator partai Demokrat Amerika Serikat, Gary Peters mengirim surat pada Facebook, Mark Zuckerberg terkait masalah ini.
Dikutip dari Reuters, dalam surat tersebut terungkap bahwa Facebook beberapa waktu setelahnya mengirimkan jawaban tertulis untuk Kongres bahwa mereka mengakses audio pengguna ketika pengguna mengaktifkan fitur tertentu untuk layanan Facebook.
Berita Terkait
XL Axiata berkomitmen dukung program pemerintah untuk kemajuan telekomunikasi
Jumat, 26 April 2024 20:41 Wib
Bank Raya catat laba bersih 109,56 persen di triwulan I 2024
Jumat, 26 April 2024 20:38 Wib
Proyek percontohan tambak udang tradisional plus
Jumat, 26 April 2024 11:35 Wib
OJK dorong masyarakat berasuransi untuk jamin keuangan dari hal tak terduga
Jumat, 26 April 2024 9:08 Wib
IHSG Jumat dibuka melemah
Jumat, 26 April 2024 9:06 Wib
KAI Tanjungkarang catat 72.597 penumpang terangkut selama Lebaran 2024
Kamis, 25 April 2024 15:50 Wib