Turis China banjiri Eropa

id turis China,wisatawan China,pariwisata Hong Kong,survei Ctrip

Turis China banjiri Eropa

Gadis China memegang bendera (AP Photo/Hassan Amma/)

Guangzhou (ANTARA) - Beberapa negara di Eropa juga turut menerima limpahan wisatawan asing asal China selain beberapa negara di Asia.

Data statistik Akademi Pariwisata China (CTA) mengungkapkan bahwa pada semester pertama tahun ini sekitar 3 juta dari 81,3 juta wisatawan China ke luar negeri mengunjungi beberapa negara di Eropa.

Angka itu naik 14 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, demikian media lokal China, Kamis.

Eropa menerima limpahan turis dari China itu disebabkan oleh kemudahan pengurusan visa, banyaknya jadwal penerbangan, dan nilai tukar mata uang yang lebih bersahabat sebagaimana pernyataan bersama CTA dan Ctrip, penyedia layanan perjalanan wisata berbasis elektronik terbesar di China.

Pada 2018, lebih dari 6 juta warga China telah berwisata ke Eropa. seperempat dari 20 tujuan utama wisatawan China di luar negeri berada di Eropa.

Menurut Ctrip, Eropa telah menjadi tujuan favorit wisatawan asal China selain beberapa negara di Asia.

Ctrip menyebutkan bahwa Rusia, Italia, Prancis, Inggris, dan Jerman yang paling mendapatkan kunjungan wisman China selama paruh pertama tahun ini.

Kroasia, Latvia, Slovenia, Bulgaria, dan Estonia mengalami pertumbuhan pesat dalam mendapatkan kunjungan dari wisman China selama periode tersebut.

Bahkan Kroasia mengalami kenaikan 540 persen kunjungan wisman China dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, gelombang unjuk rasa di Hong Kong telah berpengaruh terhadap sektor pariwisata kota kepulauan tersebut.

Selama periode Juni-Juli 2019, pendapatan para pekerja pariwisata di Hong Kong turun hingga 74 persen, seperti hasil survei Ikatan Pemandu Pariwisata Hong Kong (HKTGGU).

Demikian halnya dengan jumlah kunjungan wisata di Hong Kong yang merosot hingga 74 persen sebagaimana laporan Xinhua.

Tarif hotel pun turun tajam akibat protes massa yang tidak berkesudahan itu.

"Kalau biasanya hotel standar di Hong Kong tarifnya 2.000 dolar HK, sekarang turun menjadi 600 dolar HK per malam," kata seorang pekerja agen perjalanan wisata kepada Antara di Guangzhou.