Dompet Dhuafa bangun sumur bantu warga terdampak kekeringan di Bekasi

id bantuan kekeringan,kekeringan bekasi,dompet dhuafa

Dompet Dhuafa bangun sumur bantu warga terdampak kekeringan di Bekasi

Ilustrasi - Petugas menyalurkan bantuan air bersih.

Jakarta (ANTARA) - Tim dari pusat manajemen bencana (Disaster Management Center/DMC) Dompet Dhuafa membangun sumur untuk warga terdampak kekeringan di Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat.

Sumur yang dibangun DMC bersama warga setempat itu dapat menampung hingga 2.200 liter air. Warga desa yang dalam tiga bulan terakhir menghadapi kekeringan memanfaatkan sumur tersebut untuk memenuhi kebutuhan air bersih harian.

"Bagi warga yang ekonominya pas-pasan, yang tidak mampu menggali sumur, bisa memanfaatkan sumur ini secara gratis untuk mencuci dan mandi, sangat membantu sekali," kata Adidah (36), warga Dusun IV, Desa Pantai Harapan Jaya, sebagaimana dikutip dalam siaran pers lembaga, Rabu.

Kekeringan membuat Adidah dan warga desa lainnya kesulitan mendapat air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebagian warga membeli dua hingga empat galon air untuk keperluan sehari-hari dan itu menambah beban pengeluaran warga yang umumnya petani.

Kekeringan juga membuat lahan persawahan menjadi tandus dan tidak bisa ditanami.

"Saat ini warga dilanda kekeringan, tetapi pada musim hujan banjir kerap kali melanda Desa Pantai Harapan Jaya setiap tahunnya. Desa ini merupakan daerah langganan banjir tiap tahun," kata Koordinator Program Kawasan Tanggap Bencana DMC Dompet Dhuafa Ahmad Baikhaki.

Selain membantu membangun sumur untuk memenuhi kebutuhan air warga, DMC Dompet Dhuafa juga melakukan upaya-upaya untuk mendorong penyusunan kebijakan pengurangan risiko bencana di tingkat desa serta mengadakan pelatihan dasar penanggulangan risiko bencana bersama warga Desa Pantai Harapan Jaya pada 2016.

Kegiatan yang melibatkan warga dan aparat desa itu mencakup pemaparan mengenai upaya-upaya awal mengurangi dampak banjir, termasuk dengan membangun bale minimal dua di setiap rumah agar saat naik warga bisa menyelamatkan barang-barang mereka.

Selain itu, pemerintah desa menyampaikan pentingnya menerapkan kalender musim saat bercocok tanam agar dapat memperkirakan waktu paling tepat untuk bercocok tanam.