Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Lampung Kusnardi mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengawasi peredaran daging sapi dan produknya untuk menjaga mutunya tetap dalam kondisi baik.
“Kita telah berkoordinasi dengan BPOM, karantina dan mendorong pengusaha untuk melaksanakan Nomor Kontrol Veteriner (NKV) agar produk daging selalu ASUH (aman, sehat, utuh dan halal),” ujar Kusnardi, di Bandarlampung, Kamis.
Menurutnya, pemeriksaan daging untuk mencegah peredaran daging tidak layak konsumsi.
Selain itu, sebagai salah dinas yang harus mengawasi peredaran daging, pengawasan harus dilaksanakan secara intensif, terlebih volume penjualan daging semakin banyak mendekati Lebaran.
“Jadi pengawasan ke tingkat pedagang harus diperketat agar tidak ada pedagang yang nakal. Semoga Lebaran tahun inj bisa berjalan dengan lancar,” katanya
Ia menjelaskan, selain melakukan pengawasan di tingkat pedagang, pihaknya juga melaksanakan NKV mulai dari proses produksi sampai rumah potong hewan (RPH), melakukan pembinaan dan pemberian sertifikat keamanan pangan.
Tim di lapangan juga melakukan pengendalian harga dengan menyiapkan cadangan daging beku, serta menjalin koordinasi dengan asosiasi peternak , penjagal, dan pedagang.
“Bila permintaan daging semakin meningkat, mau tidak mau kita harus mengeluarkan daging beku, tetapi harus berkoordinasi terlebih dahulu agar tidak ada yang disalahkan,” katanya.
Kusnardi menghimbau agar seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Lampung untuk bisa mengawasi peredaran daging sapi potong di tingkat penjual dan RPH.
Disbunak Lampung awasi peredaran daging
Pedagang daging sapi (ANTARA Lampung/Ist)
