Kominfo: Progres Palapa Ring Timur sudah 96,5 persen

id Palapa Ring,jaringan serat optik,Kominfo

Kominfo: Progres Palapa Ring Timur sudah 96,5 persen

Menteri Kominfo Rudiantara, pada rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (13/5/2019. (Antaranews/Riza Harahap)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kominfo terus mengejar target penyelesaian proyek jaringan fiber optik Palapa Ring Timur yang saat ini progresnya 96,5 persen, hingga akhir Juni 2019, meskipun mengalami tantangan berat, baik faktor alam dan medan, maupun faktor gangguan kriminalitas.

Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Anang Achmad Latif, menjelaskan hal tersebut pada rapat kerja antara Komisi I DPR RI dengan Kementerian Kominfo, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin.

Rapat dipimpin oleh Ketua Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari, dan dihadiri 20 anggota dari sembilan fraksi, sedangkan dari Kementerian Kominfo dihadiri oleh Menteri Kominfo Rudiantara yang didampingi pejabat eselon I dan II.

Menurut Anang Achmad Laitf, proyek Palapa Ring di Indonesia Barat sudah selesai 100 persen pada Maret 2018, dan proyek Palapa Ring Tengah progresnya mencapai 100 persen, tapi proyek Palapa Ring Timur selesai lebih lambat, karena tantangan berat yang harus dihadapi. "Sampai saat ini progresnya mencapai 96,5 persen," katanya.

Anang menjelaskan, tantangan tersebut adalah tantangan alam seperti banjir bandang di Sentani, medan yang tidak ada akses jalan, sehingga harus menggunakan helikopter, serta adanya gangguan keamanan. "Saat ini masih dikerjakan pemasangan serat optik pada sepanjang 2.600 km," katanya.

Kendala lainnya, adalah pemasangan microwave, dari 50 site, ada 24 site yang tidak ada akses jalan, sehingga harus ditempuh menggunakan helikopter. Anang juga menceritakan, pada pemasangan serat optik, di jalur Tigi-Timika, ada gangguan keamanan yakni para pekerja proyek serta adanya pembakaran terhadap kabel FO yang akan pasang.

Menurut dia, jika proyek Palapa Ring ini sudah selesai secara keseluruhan, baik di barat, tengah, maupun timur, maka wilayah geografis Indonesia, sepanjang 12.000 km, akan dapat mengakses internet, sehingga penyebarluasan informasi menjadi lebih mudah.