Pilot SAS lanjutkan pemogokan

id Penerbangan SAS,pemogokan pilot,Penumpang terdampar

Pilot SAS lanjutkan pemogokan

Staf Scandinavian Airlines (SAS) terlihat saat pilot SAS melakukan mogok di Bandara Kopenhagen di Kastrup, Denmark, Jumat (26/4/2019). Philip Davali/Ritzau Scanpix via REUTERS/aww/cfo (REUTERS/RITZAU SCANPIX DENMARK)

Oslo/Kopenhagen/Stockholm (ANTARA) - Para pilot SAS di Norwegia, Swedia dan Denmark melanjutkan pemogokan pada Jumat setelah pembicaraan mengenai upah mengalami kebuntuan, memicu antrian ribuan penumpang di bandar-bandar udara karena pesawat itu membatalkan sekitar 70 persen penerbangannya.

Pemogokan di seluruh tiga negara Skandinavia tersebut dapat menimbulkan dampak terhadap sebanyak 170.000 penumpang selama akhir pekan, kata SAS.

Perundingan-perundingan diharapkan dimulai lagi pada Jumat untuk mencapai kesepakatan sesegera mungkin.

"Sebagai konsekuensi pemogokan, penerbangan-penerbangan domestik, Eropa dan jarak jauh telah dibatalkan, dan ribuan penumpang akan terkena dampak," katanya dalam satu pernyataan.

Di sejumlah bandara di Skandinavia, para penumpang yang terdampar antri di meja-meja layanan SAS untuk meminta bantuan.

"Pemogokan ini mengganggu segalanya," kata turis asal Meksiko, Carmen Sosa, 50 tahun, yang terdampar di bandara Gardermoen Oslo.

SAS menyatakan pihaknya bersedia berunding, tetapi jika permintaan-permintaan para pilot dipenuhi, "akan timbul konsekuensi sangat negatif" bagi perusahaan.

Serikat-serikat pekerja bulan ini menyerukan 1.500 pilot SAS untuk melanjutkan pemogokan pada Jumat jika tak ada perjanjian dicapai mengenai upah dan isu-isu lain setelah babak perundingan sebelumnya gagal.

"Pemogokan bisa dihindarkan jika SAS menunjukkan keinginan ril untuk menemui kami," kata Rene Arpe, ketua serikat pekerja Denmark.

Dikatakan, manajemen SAS berpendapat karyawan mereka harus menerima kondisi kerja yang lebih buruk, jam kerja yang tak dapat diprediksi dan ketaknyamanan mengenai kerja.

Dewan majikan industri penerbangan di Swedia mengatakan para pilot "mengajukan "klaim upah yang ekstrim", menuntut kenaikan 13 persen kendati upah rata-rata sudah mencapai 93.000 crown Swedia (9.759,89 dolar AS) per bulan.

"Kami berharap para pilot mengambil tanggung jawab besar dalam situasi ini," kata Torbj Granev, kepala perundingan di Konferderasi Swedia bagi Perusahaan Transpor.

Pemogokan itu tidak mengganggu penerbangan oleh mitra SAS, yang mencapai sekitar 30 persen dari seluruh keberangkatan, kata maskapai itu.

Sumber: Reuters